Pesona Karnaval Dugderan 2025: Tradisi Semarang Sambut Ramadan

Infografik: Instagram/pemerintahkotasemarang

Semarang, 26 February 2025 – Tradisi tahunan yang dinanti-nantikan warga Semarang, Karnaval Dugderan, akan kembali digelar pada Jumat, 28 Februari 2025. Acara ini akan dimulai pukul 13.00 WIB, dengan rute karnaval yang dimulai dari Balai Kota Semarang dan berakhir di alun-alun Masjid Agung Jawa Tengah. Karnaval ini merupakan bagian dari tradisi masyarakat Semarang dalam menyambut datangnya bulan Ramadan.

Sebelum puncak acara karnaval, Pasar Dugderan telah lebih dulu diselenggarakan sejak 17 Februari 2025 di Jalan Agus Salim. Pasar tahunan ini berlangsung hingga 26 Februari 2025 dan menawarkan berbagai barang tradisional serta aneka kuliner khas Semarang. Pasar Dugderan menjadi daya tarik tersendiri karena menghadirkan suasana khas Ramadan dan menjadi ajang masyarakat untuk berbelanja sekaligus menikmati ragam budaya lokal.

Read More

Berbagai acara menarik juga akan memeriahkan Karnaval Dugderan 2025. Pengunjung dapat menikmati pertunjukan hiburan seni, flashmob, penampilan pasukan merah putih, serta kemunculan Warak raksasa dan pertunjukan Rampak Warak. Selain itu, pasukan bergada, kereta kencana, dan tradisi Andum Ganjel Rel turut hadir untuk memberikan pengalaman budaya yang berkesan bagi seluruh peserta dan penonton.

Karnaval Dugderan 2025 akan menampilkan beragam elemen budaya yang mencerminkan kekayaan tradisi Semarang. Ikon budaya Warak Ngendog akan turut memeriahkan jalannya karnaval bersama dengan tarian tradisional dan penampilan pasukan bergada. Tahun ini, karnaval mengusung tema “Bhineka Tunggal Budaya dalam Harmoni Dugder 2025” yang merefleksikan keberagaman budaya dalam satu kesatuan yang harmonis.

Acara ini melibatkan ribuan peserta, mulai dari pelajar hingga perwakilan berbagai komunitas lokal di Semarang. Karnaval Dugderan merupakan kegiatan terbuka yang biasanya dihadiri oleh warga setempat dan menjadi bagian penting dalam tradisi tahunan masyarakat Semarang. Kehadiran para peserta dan masyarakat diharapkan dapat mempererat kebersamaan sekaligus melestarikan budaya lokal yang telah menjadi ciri khas kota Semarang.

Related posts

Leave a Reply