Pawai Ogoh-Ogoh Semarang 2025: Simbol Kerukunan Lintas Agama dan Pelestarian Budaya

Infografik: Instagram/PEMKOT SEMARANG

Semarang, 26 April 2025 — Kota Semarang kembali menggelar Festival Seni Budaya Lintas Agama: Pawai Ogoh-Ogoh sebagai bentuk perayaan keberagaman dan pelestarian budaya. Kegiatan ini akan berlangsung pada Sabtu, 26 April 2025, mulai pukul 14.00 WIB, dimulai dari Gedung Balai Kota, melintasi Jalan Pandanaran, dan berakhir di kawasan Simpang Lima.

Acara tahunan ini diselenggarakan untuk memperingati Hari Raya Nyepi sekaligus Hari Ulang Tahun Kota Semarang. Selain itu, festival ini juga dimaksudkan sebagai sarana memperkuat kerukunan antarumat beragama, melestarikan seni budaya Indonesia, dan mendukung sektor pariwisata lokal.

Pawai Ogoh-Ogoh menjadi sorotan utama dalam festival ini. Ogoh-ogoh, patung simbolik dalam tradisi Hindu yang menggambarkan Bhuta Kala atau sifat negatif manusia. Meski berakar dari tradisi keagamaan, dalam konteks Semarang, pawai ini bersifat budaya dan inklusif, melibatkan berbagai komunitas lintas agama dan etnis.

Festival ini mencerminkan semangat persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan melibatkan beragam elemen masyarakat, acara ini menjadi contoh nyata bagaimana budaya bisa menjadi jembatan pemersatu.

Pawai Ogoh-Ogoh telah menjadi bagian dari kalender budaya tahunan Kota Semarang, meski sempat terhenti selama masa pandemi Covid-19. Kini, dengan semangat baru, acara ini kembali hadir dan diharapkan mampu menarik ribuan pengunjung seperti tahun-tahun sebelumnya.

Pemkot Semarang melalui pengumuman di media sosial mengajak masyarakat untuk ikut merayakan kebersamaan dan menjaga persatuan. “Rayakan Keragaman, Jaga Persatuan,” tulis panitia dalam unggahannya.

Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk datang lebih awal dan tetap menjaga ketertiban selama acara berlangsung. Festival ini bukan hanya pertunjukan budaya, tetapi juga pernyataan kolektif bahwa keberagaman adalah kekuatan utama bangsa.

Related posts

Leave a Reply