Momentum Hari Kebangkitan Nasional: Investree Salurkan Pembiayaan Rp1,2 T untuk UMKM Pemenang Tender Pemerintah dengan Pendekatan Digitalisasi

[26 Mei 2023] – Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh setiap tahun pada tanggal 20 Mei memiliki makna penting dalam menerapkan semangat nasionalisme dan memperkuat kemerdekaan melalui pembangunan di berbagai sektor. Investree, sebuah platform fintech lending, mendukung pertumbuhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terlibat dalam proyek pengadaan atau tender pemerintah dengan melalui digitalisasi pembiayaan. Sejak tahun 2020, Investree bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), termasuk Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), untuk menyediakan pinjaman kepada para pemenang tender pemerintah dalam ekosistem tersebut.

Pemberian pembiayaan kepada pelaku UMKM yang memenangkan tender pemerintah merupakan bentuk dukungan Investree terhadap fokus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023, yaitu meningkatkan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Adrian Gunadi, Co-Founder & CEO Investree, menyatakan, “Investree berusaha memberikan kontribusi signifikan terhadap cara pemerintah melakukan pengadaan barang dan jasa. Kami menyediakan akses pembiayaan berbasis digital bagi pelaku UMKM yang memenangkan tender pemerintah. Lebih dari 170 ribu pelaku UMKM terdaftar dalam platform pengadaan seperti LPSE dan eCatalogue, dan terdapat hampir 2 juta proyek pemerintah yang tersedia bagi pelaku UMKM. Pembiayaan digital dari Investree akan memenuhi kebutuhan ini sehingga pelaku UMKM dapat mengembangkan bisnis mereka dengan cepat, dan pemerintah dapat menyelesaikan proyek secara optimal.”

Sejak tahun 2020, Investree telah menyalurkan Rp1,2 triliun khusus untuk pembiayaan tender pemerintah. Jumlah ini mencakup sekitar 10% dari total pinjaman yang disalurkan oleh Investree sejak didirikan, yaitu sebesar Rp13,5 triliun. Berdasarkan portofolio Investree, pinjaman ini terutama diberikan kepada UMKM di sektor perdagangan barang/jasa, khususnya alat kesehatan, teknologi informasi, layanan komputer, dan industri kreatif. Selain bekerja sama dengan LKPP, Investree juga telah menjalin kerjasama dengan beberapa mitra atau ekosistem seperti Mbiz, Pengadaan.com, beberapa pemerintah daerah seperti Pemda Provinsi Jawa Barat, serta KADIN Indonesia dan HIPMI di beberapa wilayah, untuk memudahkan akses kepada pelaku UMKM yang terlibat dalam proyek pengadaan pemerintah.

Baca juga  EISCC 2023: EIGER Gelar Kejuaraan Panjat Tebing Nasional untuk Kembangkan Olahraga Panjat Indonesia

Tonton juga: UMKM Berdaya Melalui Kolaborasi e-Procurement Investree dengan Pemerintah

Salah satu bentuk kolaborasi Investree adalah dengan LKPP, yang memberikan kesempatan bagi Investree untuk terhubung dengan situs e-procurement pemerintah dan menjangkau pelaku UMKM yang memenangkan tender. Integrasi ini memberikan manfaat bagi pelaku UMKM, seperti kemudahan dalam pengajuan pinjaman secara online, proses cepat, dan transparan, tanpa perlu jaminan aset tetap, serta verifikasi proyek yang diajukan untuk pinjaman. Beberapa penerima pinjaman UMKM dari ekosistem LKPP yang telah mendapatkan pinjaman dari Investree telah merasakan manfaat tersebut. Di antara mereka adalah pelaku UMKM di sektor penyedia alat kesehatan, yang mengalami pertumbuhan pesat sejak pandemi Covid-19.

Salah satu perusahaan yang mendistribusikan alat kesehatan dan farmasi di Indonesia adalah PT LNP. Bersama dengan beberapa penyedia lainnya, PT LNP menyediakan alat-alat rumah sakit seperti tempat tidur, meja operasi, dan tandu darurat kepada rumah sakit milik pemerintah di berbagai daerah. PT LNP telah menjadi penerima pinjaman dari Investree sejak tahun 2019. Dawam, Direktur PT LNP, menyatakan, “Sejak awal bekerja sama dengan Investree, kami mengincar kecepatan dan digitalisasi. Prosedur pengadaan barang dan jasa sangat dinamis, sehingga kami membutuhkan proses pembiayaan yang sederhana, tanpa jaminan, dan berbasis teknologi. Terlebih sekarang kami harus mematuhi aturan tentang pembelian produk alat kesehatan dalam negeri dan bekerja sama dengan produsen melalui program Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Menurut kami, Investree memiliki efek multiplier di mana pembiayaan yang mereka berikan tidak hanya mendorong pertumbuhan bisnis kami, para penerima pinjaman dari ekosistem LKPP, tetapi juga produsen alat kesehatan yang kami beli. Dengan demikian, roda ekonomi di Indonesia dapat berputar dengan sehat dan saling mendukung.”

Baca juga  FUNFEST ONE DAY WITH DENNY CAKNAN STAGE 2: Sebuah Pengalaman Musik Tanah Air yang Tak Terlupakan di Pekanbaru

PT IDSS juga telah menjadi penerima pinjaman dari Investree sejak tahun yang sama dengan PT LNP. PT IDSS adalah perusahaan multinasional yang menjual peralatan medis berkualitas tinggi dan mendistribusikannya ke rumah sakit kelas A dan B di berbagai wilayah di Indonesia. Lutgardis, Manajer Keuangan PT IDSS, mengungkapkan, “Pada tahun ini, kami berencana untuk mengadaan ruang operasi MOT atau Modular Operating Theatre, yaitu sistem ruang operasi terintegrasi dalam satu kontrol panel, di rumah sakit kelas A dan B. Dalam hal ini, kami sangat membutuhkan dukungan pembiayaan dari Investree karena nilai proyeknya cukup besar. Durasi pengerjaannya juga singkat, hanya 180 hari, sehingga kami membutuhkan proses pembiayaan yang mudah dan cepat. Selama beberapa tahun terakhir, kami mengandalkan Investree untuk hal tersebut dan juga untuk memperkuat arus kas perusahaan. Investree dapat mengakses semua informasi yang diperlukan untuk memvalidasi PT IDSS melalui laman eCatalogue, begitu pula sebaliknya. Jika kami membutuhkan informasi tertentu, kami dapat mengaksesnya dengan mudah melalui Dasbor Peminjam atau berkomunikasi langsung dengan Manajer Hubungan yang responsif.”

Salman Baharuddin, Chief Sales Officer Investree, menambahkan, “Pernyataan dari PT LNP dan PT IDSS sejalan dengan komitmen Investree dalam menyediakan dukungan pembiayaan yang efisien dan sederhana bagi pelaku UMKM pemenang tender pemerintah. Kami ingin para penerima pinjaman benar-benar merasakan manfaat dari digitalisasi yang kami terapkan pada setiap tahap proses, mulai dari pengajuan, penilaian, persetujuan, hingga pencairan pinjaman.”

Baca juga  INFRASTRUKTUR DIGITAL MENINGKATKAN 43% PENDAPATAN BISNIS DI ASIA PADA TAHUN 2027

Selain itu, program pembiayaan tender pemerintah melalui Investree juga merupakan bagian dari upaya sinergi antara Investree dan Amar Bank. Setelah Investree Group mengakuisisi 18,4% saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) tahun lalu, keduanya saat ini sedang mengembangkan produk, layanan, dan memperluas akses pembiayaan untuk pelaku UMKM.

Dalam merespons sinergi antara Investree dan Amar Bank, Dawam berkomentar, “Sebagai penerima pembiayaan dari Investree, kami berharap sinergi antara Investree dan Amar Bank sebagai mitra semakin baik di masa depan. Karena tantangan terbesar yang dihadapi oleh PT LNP dan rekan-rekan kami adalah pembiayaan, kerja sama yang lebih erat sangat diperlukan agar rekan-rekan kami yang ingin mengakses pembiayaan melalui Investree dapat memanfaatkannya secara maksimal.”

Adrian menutup dengan optimisme, “Kami optimis dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dan signifikan bagi lebih banyak pelaku UMKM, terutama para pemenang tender pemerintah, melalui peningkatan penyaluran pinjaman dengan Amar Bank. Karena pada dasarnya, semangat kami adalah untuk meningkatkan kinerja bisnis para pelaku UMKM sebagai tulang punggung perekonomian negara dan membantu mereka menghadapi berbagai tantangan.”

Penulis: Luthfan Wira Alfiqri