Meningkatkan Literasi Investasi dan Keuangan dengan Platform Diskusi yang Mendorong Pemahaman Berinvestasi di Masyarakat

Jakarta, Rabu 31 Mei 2023 – Pada Rabu, 31 Mei 2023, Tumbuh Makna, sebuah platform diskusi yang melibatkan para ahli investasi, diluncurkan di Satrio Tower, Kuningan, Jakarta Selatan. Tujuan dari platform ini adalah untuk memberikan informasi umum tentang investasi serta pemahaman mendalam dalam sektor keuangan, finansial, dan bisnis. Tumbuh Makna berfungsi sebagai platform literasi keuangan yang membahas topik-topik terkait pengelolaan keuangan pribadi, produk investasi keuangan, serta analisis risiko dan potensi di pasar modal.

Kehadiran Tumbuh Makna bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memahami dan menerapkan berbagai keterampilan keuangan, seperti manajemen tabungan pribadi, pembuatan anggaran, pengelolaan uang, dan kemampuan investasi. Selain itu, Tumbuh Makna juga bertujuan untuk mengatasi kurangnya pengetahuan dasar tentang investasi yang menyebabkan ketakutan dan ketidakpercayaan terhadap pasar keuangan. Platform ini berkomitmen untuk mendorong penguatan literasi investasi di Indonesia.

Tumbuh Makna juga muncul sebagai respons terhadap rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengelola keuangan pribadi dan kurangnya pemahaman tentang risiko yang terkait dengan produk investasi keuangan. Kondisi ini sering kali membuat masyarakat terjebak antara meremehkan risiko atau menghindari investasi sama sekali.

Selain itu, Tumbuh Makna juga berperan dalam membantu gerakan pemerintah untuk mengubah masyarakat Indonesia dari masyarakat yang hanya fokus pada menabung menjadi masyarakat yang berinvestasi. Pentingnya pemahaman tentang risiko menjadi elemen kunci dalam menciptakan masyarakat yang bijak dan dewasa dalam mengelola keuangan pribadi dan berinvestasi.

Baca juga  #AlfamartRUN2023: Lomba Lari Rasa Belanja Bulanan yang Penuh Kejutan di Jakarta!

Menurut data dari World Bank, rasio dana simpanan terhadap PDB di Indonesia mencapai 33,07% pada akhir 2021. Indonesia menempati peringkat ke-20 di dunia dan peringkat ke-2 di ASEAN setelah Singapura (44,5%) dan di atas Vietnam (32,65%). Data ini mencerminkan bahwa Indonesia masih tergolong sebagai masyarakat yang cenderung menabung.

Lebih lanjut, berdasarkan data dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per Maret 2023, terdapat lebih dari 511 juta rekening simpanan dengan total dana simpanan mencapai Rp8.045 Triliun. Jumlah rekening simpanan tersebut telah meningkat lebih dari 65% dan total dana simpanan tumbuh sekitar 33% sejak tahun 2019.

Pemerintah telah melakukan upaya untuk mentransformasi Indonesia menjadi masyarakat yang berinvestasi, seperti melalui penerbitan obligasi ritel seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Sukuk Ritel (SR), Saving Bond Retail (SBR), dan Sukuk Tabungan (ST). Obligasi ritel ini tersedia dengan nominal minimum yang lebih kecil agar dapat dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat dan menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan seri non-ritel dengan tenor yang sama.

Baca juga  Pelayaran Akhir Sang Kapten: Malam Perpisahan Shani JKT48

Literasi investasi memiliki peran penting dalam mengatasi masalah rendahnya pemahaman masyarakat. Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia hanya sebesar 49,68%, meskipun naik dari 38,03% pada tahun 2019. Data ini mengindikasikan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki pemahaman yang memadai tentang konsep dasar keuangan, yang akhirnya memicu kasus penipuan dan kecerobohan dalam berinvestasi.

Muliadi San, pendiri Tumbuh Makna, mengatakan bahwa platform ini hadir untuk membantu individu atau masyarakat mempelajari konsep dasar, strategi, analisis, dan perbedaan produk investasi yang ada. Ia berharap platform ini dapat memberikan pengetahuan investasi yang lebih baik kepada masyarakat. Fenny Tjahyadi, salah satu co-founder Tumbuh Makna, menambahkan bahwa seri diskusi investasi yang diselenggarakan oleh platform ini memberikan manfaat seperti pendidikan informal tentang investasi, meningkatkan keterampilan dalam menganalisis pasar, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang berbagai produk investasi yang tersedia.

Rendahnya literasi investasi memiliki dampak negatif, antara lain pengambilan keputusan finansial yang kurang baik, rentan terhadap penipuan keuangan, kesulitan merencanakan masa depan keuangan, rendahnya tingkat investasi dan pertumbuhan kekayaan, pengelolaan utang dan kredit yang tidak tepat, serta berdampak pada kualitas hidup yang rendah dan stabilitas keuangan individu dan keluarga.

Baca juga  Goolahraga 2023: Memeriahkan Semangat Bersama Melalui Olahraga, Musik, dan Komunitas

Oleh karena itu, pemahaman literasi investasi dan keuangan yang baik sangat penting dalam mengatasi masalah tersebut dan membantu individu mencapai kesejahteraan finansial yang lebih baik. Benny Sufami, co-founder Tumbuh Makna, menyatakan bahwa platform literasi investasi dapat menjadi alat yang berharga bagi individu untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan dalam berinvestasi, serta membantu mencapai tujuan keuangan yang baik.

Ari Prastowo, Head of Marketing & Communications PT. Moduit Digital Indonesia, mengapresiasi kehadiran Tumbuh Makna sebagai platform literasi investasi yang penting bagi ekosistem keuangan di Indonesia. Ia berharap kolaborasi yang erat antara Moduit dan Tumbuh Makna dapat memberikan akses yang lebih baik kepada masyarakat terkait pengetahuan keuangan, sehingga masyarakat dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik.

Penulis: Luthfan Wira Alfiqri