Keris dan Narasi Budaya: Pameran Mangsakala Digelar di Grha Keris Yogyakarta

Infografik: Instagram/tasteofjogja

Yogyakarta, 30 April 2025 – Sebuah pameran budaya akan digelar di Yogyakarta untuk menyoroti nilai historis dan kultural dari keris, senjata tradisional yang sarat makna simbolik dan personal bagi masyarakat Indonesia. Acara bertajuk Mangsakala ini diselenggarakan oleh Grha Keris Yogyakarta dan akan berlangsung selama satu bulan penuh, mulai 2 Mei hingga 2 Juni 2025.

Makna di Balik Mangsakala

Mangsakala diartikan sebagai “waktu yang telah tiba”, menjadi tajuk dari pameran yang bertujuan untuk merefleksikan posisi keris dalam lanskap sosial dan budaya saat ini. Pameran ini berangkat dari pemahaman bahwa keris tidak hanya sekadar pusaka, melainkan juga sebagai identitas, simbol personal, dan artefak sejarah yang menyimpan narasi panjang peradaban.

Read More

Dalam konteks sosial kontemporer, keris terus mengalami transformasi makna. Melalui pendekatan kuratorial, pengunjung diajak untuk melihat kembali bagaimana benda ini tetap hidup dalam praktik masyarakat, khususnya di Yogyakarta, di tengah perubahan zaman yang cepat.

Koleksi dan Kurasi

Sebanyak 25 koleksi tosan aji ditampilkan dalam pameran ini. Sebagian besar merupakan keris, tetapi juga mencakup beberapa bilah pedang dan tombak yang dinilai memiliki nilai penting bagi pengetahuan masyarakat. Seluruh koleksi tersebut berasal dari Museum Sonobudoyo, yang saat ini menjadi tempat penyimpanan dan perawatan resmi benda-benda tersebut.

Yang menarik, pameran ini tidak hanya menampilkan bilah logam semata. Material pendukung seperti kayu warangka (sarung keris), pendok, mendak, dan aksesori lainnya turut dihadirkan dalam kondisi asli dan lengkap. Hal ini menegaskan pentingnya pelestarian menyeluruh, termasuk aspek estetika dan material dari keris.

Peran Institusi dan Tujuan Pameran

Museum Sonobudoyo disebut memiliki peranan strategis dalam menjaga warisan tradisi metalurgi di Nusantara, terutama di wilayah Yogyakarta. Melalui pameran ini, Grha Keris – sebagai bagian dari Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta – menegaskan tanggung jawabnya dalam menjalankan amanah budaya.

Tujuan utama penyelenggaraan Mangsakala adalah memperluas pemahaman publik mengenai perubahan cara pandang terhadap tosan aji, serta mendorong keterlibatan masyarakat dalam pelestarian budaya tersebut. Acara ini juga menjadi bagian dari upaya untuk membuka ruang-ruang pengetahuan yang lebih inklusif, sejalan dengan misi kebudayaan yang dicanangkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Pameran akan dibuka setiap hari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB di Grha Keris Yogyakarta, Jalan Gamelan Kidul No.1, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta.

Bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pameran ini, informasi dapat diperoleh melalui akun media sosial resmi Grha Keris Yogyakarta atau website Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Related posts

Leave a Reply