Danareksa Rates PGEO as Buy and Highlights Three Key Drivers

Jakarta, 14 Juni 2023 – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mendapatkan peringkat beli dari BRI Danareksa Sekuritas dengan target harga Rp 1.050 per saham. Angka ini lebih tinggi 20% dari harga penawaran umum perdana saham (IPO) yang dilakukan perusahaan pada akhir Februari tahun ini sebelum resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Selain itu, target harga tersebut juga lebih tinggi 23% dari harga penutupan terakhir saham PGEO yang berada di level Rp 855 per saham pada perdagangan Selasa, 13 Juni lalu.

Dalam risetnya, analis Danareksa Hasan Barakwan mengungkapkan tiga faktor utama yang membuatnya optimis PGEO mampu mencapai target tersebut. Pertama, posisi PGEO sebagai pemimpin dan perusahaan panas bumi terbesar di Indonesia dengan cadangan terbesar kedua di dunia. Kedua, penambahan kapasitas jumbo sebesar 165 MW yang sudah masuk pipeline dan akan diselesaikan PGEO di tengah kondisi lokal, regional, dan global yang sedang bertransisi ke energi bersih. Terakhir, komitmen untuk membagikan 50% dari laba bersih sebagai dividen, yang menandakan bahwa perusahaan memiliki aliran pendapatan yang stabil. Untuk tahun buku 2022, pemegang saham PGEO menyetujui pembagian dividen sebesar US$ 100 juta atau setara dengan 79% dari laba bersih PGEO sebesar US$ 127 juta.

Saat ini, PGEO beroperasi di 13 wilayah kerja dengan total kapasitas 1.877 MW, dimana sekitar sepertiganya dikelola secara mandiri, sedangkan sisanya dioperasikan melalui perjanjian kerja sama operasi.

PGEO menargetkan untuk menambah 600 MW kapasitas terpasang dalam 5 tahun ke depan, mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan panas bumi terbesar di Indonesia.

Selain itu, analis Danareksa juga menambahkan bahwa kontrak jangka panjang PGEO yang menguntungkan (take-or-pay) dengan PLN akan mendukung operasional perusahaan dan memberikan arus kas yang stabil bagi PGEO.

Danareksa memproyeksikan pendapatan PGEO akan tumbuh dengan CAGR sebesar 5,9% dari tahun 2021 hingga 2026. Sementara itu, EBITDA diperkirakan akan tumbuh lebih cepat, dengan CAGR sebesar 6,6% pada periode yang sama.

Margin laba PGEO pada tahun 2023 diperkirakan mencapai 41,8%, naik dari 33% pada tahun lalu dan rata-rata tiga tahun terakhir sebesar 25,5%.

Neraca keuangan PGEO juga diperkirakan akan semakin kuat dan membaik di masa depan, didukung oleh profitabilitas yang lebih tinggi dan pelunasan sebagian utang dari hasil IPO. Selain itu, PGEO telah mengumpulkan dana sebesar US$ 400 juta melalui penerbitan obligasi hijau untuk menjembatani sebagian fasilitas pinjaman perusahaan.

Danareksa memprediksi PGEO akan secara konsisten mencapai pertumbuhan pendapatan dan laba setiap tahunnya.

Target harga Rp 1.050 per saham mengimplikasikan bahwa saham perusahaan diperdagangkan pada 17,7 kali laba per saham (PE ratio) untuk proyeksi setahun penuh pada 2023.

Penulis: Luthfan Wira Alfiqri