Jakarta, 16 April 2019. BNI bersama BNI Syariah berkontribusi maksimal untuk mendorong halal ekosistem. Hal ini dilakukan melalui partisipasi dalam Halal Park yang diselenggarakan oleh Rumah Kreatif BUMN di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta (16/04).
Acara ini dihadiri Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo; Menteri BUMN, Rini Soemarno; dan Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf beserta Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni dan Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo.
BNI dan BNI Syariah merupakan satu dari total 37 partisipan yang terlibat dalam Halal Park. Ada enam perwakilan BUMN yang hadir dalam event ini, yaitu (empat) Bank BUMN, Telkom, dan Pertamina.
Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan dalam kegiatan Halal Park ini, bank mendorong pengusaha UMKM untuk memperoleh sertifikasi halal.
“Ada dua bidang industri halal halal yang didorong dalam acara ini, pertama adalah halal food dan halal fashion,” kata Firman, Selasa (16/04).
Pada kesempatan ini, Presiden RI, Joko Widodo mengunjungi booth BNI dan mencoba salah satu produk UMKM binaan, yaitu Salaku.
Salaku merupakan UMKM makanan dan minuman olahan buah salak dari Bekasi yang merupakan finalis Deureuham 2018.
Selain Salaku, mitra binaan kedua yang berpartisipasi dalam Halal Park adalah Cake Salakilo dari Balikpapan yang merupakan salah satu pemenang Deureuham 2018. Dua mitra binaan ini telah mendapatkan sertifikasi halal oleh MUI.
Dalam mendorong pertumbuhan ekosistem halal, BNI Syariah telah melakukan kerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sejak tahun 2018 dalam penyelenggaraan Derap Ekrafpreneur Hasanah Mulia (Deureuham), yaitu kompetisi untuk mendorong pelaku usaha ekonomi kreatif berbasis syariah.
Industri halal menurut riset Global Islamic Finance Report 2017 mempunyai potensi besar untuk berkembang. Apalagi di Indonesia yang merupakan salah satu negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.
Industri halal fashion dan food, menurut riset di atas, secara global mempunyai potensi bisnis masing-masing mencapai US$ 20 miliar dan 170 miliar.