Seremonia.id – Setelah mendapatkan pendanaan seri B sebesar US$ 65 juta pada Mei lalu, Qoala mulai berinvestasi lebih jauh pada teknologi dan kualitas pelayanan demi mewujudkan misinya untuk membuat asuransi dapat dijangkau oleh semua orang. Rencana ini pun dijalankan dengan transformasi yang dilakukan oleh Qoala Plus, salah satu unit bisnis terbesar Qoala.
Tirto Utomo, selaku Direktur Bisnis Qoala Plus menyatakan “Dengan semangat untuk memperluas akses asuransi di Indonesia, tahun ini Qoala Plus akan melakukan transformasi dalam hal teknologi dan layanan. Berbagai perubahan di lakukan seperti diversifikasi produk asuransi lewat kerja sama yang lebih strategis dengan para partner asuransi hingga melakukan berbagai improvement untuk memberikan pengalaman yang konsisten dan lebih baik dalam memenuhi kebutuhan tenaga pemasar, partner dan tentunya pelanggan”.
Saat ini, Qoala Plus terus melakukan peningkatan kualitas layanan dalam berbagai sisi. Dari sisi teknologi, Qoala mengembangkan sistem AI yang membantu mempercepat validasi data yang mengurangi prosedur manual dan bolak-balik antara perusahaan asuransi dan pelanggan. Umumnya, dibutuhkan waktu sekitar 7 hingga 14 hari untuk polis dapat diterbitkan dan diterima pelanggan. Dengan pegembangan teknologi ini, masa tunggu terbitnya polis asuransi dapat berkurang signifikan menjadi sekitar 1-3 hari saja.
Selain itu, inovasi melalui penambahan beberapa fitur juga menjadikan aplikasi Qoala Plus dapat lebih mudah digunakan oleh para tenaga pemasar. Pengembangan sistem digital terstandarisasi di aplikasi memberikan pengalaman penjualan lebih mudah, mulai dari proses pencarian produk, penerbitan polis, manajemen dan tracker polis yang detail, hingga pendapatan komisi yang instan.
Di sisi lain, Qoala Plus terus berevolusi memberikan pelatihan terbaik bagi seluruh tenaga pemasar. Mulai bulan Agustus ini, Qoala Plus meluncurkan program pelatihan virtual baru yang disebut Master Class Training. Program ini berbeda dari program training yang biasa dilakukan dan akan diadakan secara lebih intensif dan diberikan langsung oleh para pengajar ahli. Para tenaga pemasar Qoala Plus akan dibekali dengan edukasi selling-skill yang lebih mendalam dan praktikal untuk dapat diterapkan langsung dalam meningkatkan produktivitas penjualan mereka. Dalam beberapa bulan ke depan, Qoala Plus juga akan mengembangkan sebuah learning center di aplikasi Qoala Plus di mana seluruh materi pengajaran dari Master Class Training akan dapat diakses kapan saja oleh para tenaga pemasar.
Qoala Plus juga akan tetap melanjutkan program yang bertujuan untuk mengapresiasi para tenaga pemasar dengan mengadakan campaign-campaign yang lebih variatif. Tidak hanya mengapresiasi dengan adanya hadiah untuk setiap transaksi, Qoala Plus juga ingin mendukung tenaga pemasar untuk lebih aktif untuk memasarkan produk-produk asuransi unggulan di Qoala Plus lewat program baru yang lebih menarik.
“Terdapat dua hal yang menjadi kunci pertumbuhan Qoala Plus, yakni teknologi dan kapabilitas para tenaga pemasar kami. Kini dengan teknologi yang semakin maju, proses penjualan produk asuransi tentu dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat. Selain itu, kapabilitas tenaga pemasar Qoala Plus juga tak kalah penting. Maka dari itu, ini lah alasan kami untuk terus konsisten membekali seluruh tenaga pemasar dengan training and development serta campaign yang dapat meningkatkan dan mengapresiasi produktivitas mereka” tambah Tirto.
Sebagai bentuk komitmen Qoala Plus untuk memberikan perlindungan menyeluruh dan rasa aman dari risiko kerugian finansial kepada para pelanggan individu. Setelah berhasil mencatatkan pertumbuhan yang signifikan di tahun lalu, Qoala Plus tahun ini juga akan mulai berfokus memberikan perlindungan komprehensif kepada pelanggan dengan tambahan produk asuransi seperti asuransi jiwa berjangka, kesehatan hingga properti. Sebelumnya pada tahun 2021, Qoala berhasil menjadi perusahaan insurtech terbesar di Asia Tenggara terutama dalam hal penjualan asuransi retail, didukung dengan pertumbuhan angka pemasaran produk asuransi hingga lebih dari lima kali lipat dibanding tahun 2020.