Mumpung lagi ngajar mata kuliah media production, yang artinya harus paham media apa saja yang masih relevan saat ini dan bagaimana kebiasaan mengonsumsinya maka di kelas saya sering menanyakan tentang hal tersebut.
Beberapa hal menarik tentang media behavior yang saya temukan pada mahasiswa saya yang rata-rata lahir di setelah tahun 1998 adalah:
- Sudah tidak ada lagi file mp3 di ponsel mereka. Digantikan oleh JOOX atau Spotify. Beberapa sudah berlangganan, namun masih ada yang menggunakan versi free. Artinya ini bagus untuk industri musik. Pembajakan musik sudah (atau nyaris) tidak ada di kalangan Gen-Z. Mereka adalah generasi yang lebih sadar HAKI (musik) ketimbang Gen-X atau Millennials.
- Untuk film, sebagian besar masih menonton film secara streaming melalui website-website ilegal. Yang menarik mereka langsung streaming, tidak mendownload dulu. Mereka bilang, supaya gak menuh-menuhin hard disk mereka. Ya wajar karena banyak yang sudah menggunakan laptop dengan SSD sehingga punya kapasitas yang tidak terlalu besar, namun speed tinggi. Beberapa memilih menonton drama korea melalui IFLIX ataupun Hooq. Buat mereka Netflix belum terjangkau harganya.
- Hampir seluruh mahasiswa masih mendengarkan radio, tapi saat sedang berkendara di mobil atau mendengarkan streaming via aplikasi radio. Jadi sudah tidak ada yang mendengarkan radio via perangkat konvensional di rumah atau kost.
- Sudah tidak ada lagi yang membaca majalah. Hmmm… wajar banget kalo akhirnya banyak majalah yang tutup saat ini. Satu-satunya tempat mereka membaca majalah adalah saat mereka menunggu di dokter atau klinik kecantikan.
- Hanya hitungan jari yang masih membaca surat kabar atau koran. Itupun mereka tidak pernah beli sendiri namun membaca milik ayah mereka yang masih berlangganan di rumah. Jadi ya, sepertinya tugas para penerbit koran yang memiliki versi digital untuk menarik Gen-Z ini agak berat.
- Terakhir bagaimana dengan Televisi? Dari kelas yang isinya 40 orang, hanya sekitar 3-6 orang yang masih menonton TV baik teresterial maupun TV Berbayar dengan perangkat TV konvensional. Menariknya mereka kadang nonton siaran berita yang disiarkan secara LIVE dari media sosial dan ikut aktif berkomentar di kolom komen. Beberapa mengatakan menonton televisi tapi melalui aplikasi seperti Hooq, Iflix atau Oona. Secara durasi mereka menonton TV tidak pernah lebih dari 2 jam/hari. Artinya peluang besar untuk stasiun TV membuat konten-kontennya secara streaming karena terjadi perubahan dari menonton di televisi menjadi menonton melalui ponsel.
Oleh sebab perubahan yang cukup drastis dalam media landscape dan media behavior saat ini, saya dan teman-teman di Fakultas Ilmu Komunikasi UMN sedang mengembangkan sebuah pusat kajian komunikasi strategis yang nantinya akan banyak membahas perilaku Gen-Z ini dalam bidang komunikasi. Pusat kajian ini akan dilengkapi dengan laboratorium profesi yang berfungsi sebagai pendukung kerja para mahasiswa dalam aktivitas pembelajaran mereka.
Penulis : FN Inco Harper / Head of Strategic Communication Department Universitas Multimedia Nusantara