Nusa Dua, Kominfo – Menjelang berakhirnya Ajang Annual Meetings International Monetary Fund-World Bank Group (AM IMF-WBG) 2018, Ketua Panitia Nasional Luhut B Pandjaitan menyempatkan mampir di Joint Editors Icom Center di Bali Nusa Dua Hotel, Sabtu (13/10.2018).
Luhut berbincang dengan rekan-rekan media yang mendukung penyebaran informasi sepanjang kegiatan ini berlangsung. Luhut juga berfoto bersama, antara lain dengan tim media sosial, fotografer, videografer, serta Joint Editors yang mengelola pemberitaan dan siaran pers.
Selain memberi apresiasi atas kerja tim, Luhut juga mendapat masukan tentang capaian tim Joint Editors yang berhasil menaikkan tren positif dan terus menggerus tren negatif seputar isu perhelatan besar di Bali ini.
Salah satu isu yang ramai dibicarakan, baik di media mainstream maupun media sosial, adalah penggunaan dana yang cukup besar dalam kegiatan ini. Namun, Luhut menegaskan Indonesia justru menganggarkannya jauh di bawah penyelenggaraan di negara lain tahun-tahun sebelumnya.
Lantas Luhut menyorot tudingan pemerintah menyiapkan kendaraan mewah untuk menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari 189 negara. Diungkapkannya, demi penghematan, panitia hanya menyiapkan kendaraan bekas untuk para tamu penting.
“Saya kemarin satu mobil bersama Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim. Dia bertanya apakah ada kendala. Saya ceritakan tentang adanya kritikan soal kegiatan ini pemborosan. Padahal, mobil yang kita gunakan ini adalah mobil bekas,” katanya.
Panitia Nasional memang menyediakan mobil Mercedes Benz untuk para tamu penting dari 189 negara peserta AM IMF-WB 2018. Disiapkanlah 400 unit Mercy keluaran tahun 2013 dan 2015.
“Kebetulan ini kita naik Mercy tahun 2015, dan Kim tertawa sambil mengatakan its good. Bayangkan, Kepala Bank Dunia kita naikkan taksi,” pungkasnya.