BSI Maslahat Membangun Kemandirian Umat melalui Masjid BSI Empowerment

19 November 2025 – Di masa Rasulullah SAW masjid bukan sekadar tempat sujud. Ia adalah jantung peradaban.  Di sanalah tauhid ditanamkan, ilmu dibagikan, ekonomi digerakkan, dakwah dijalankan, dan  solidaritas sosial dibangun. Masjid menjadi pusat kehidupan umat, tempat berkumpulnya  harapan dan perjuangan. 

Secara historis, dakwah dalam bentuk pemberdayaan masyarakat berbasis masjid telah  diperankan oleh Rasulullah SAW di Masjid Nabawi Madinah. Rasullah SAW telah mampu  memperbaiki dan mengubah kondisi masyarakat Madinah dan sekitarnya menjadi sebuah  masyarakat baru yang maju dari semua sisi. 

Read More

Pada saat ini, pengembangan fungsi masjid sebagai pusat dakwah khususnya dakwah  dengan bentuk pemberdayaan masyarakat merupakan suatu hal yang penting. Hal ini  berkaitan dengan kondisi masyarakat yang memiliki kekurangan pemahaman agama dan  rendahnya ilmu pengetahuan serta lemahnya ekonomi pada sebagian masyarakat  

Masjid yang memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pemberdayaan umat diharapkan bisa  menjadi solusi atas kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat. Masjid harus kembali  menjadi ruang hidup yang menghidupi, bukan sekadar bangunan sunyi di tengah hiruk-pikuk  kota.  

Masjid BSI Empowerment Memberdayakan Masyarakat 

BSI Maslahat hadir menjawab tantangan itu. Melalui program Masjid BSI Empowerment,  masjid kembali diberi ruh perjuangan. Program ini sejalan dengan upaya membangun  masyarakat muslim yang mandiri serta mendukung pencapaian Sustainable Development  Goals (SDGs), khususnya pada poin No.1 tanpa kemiskinan, No.8 pekerjaan layak dan  pertumbuhan ekonomi, serta No.10 berkurangnya kesenjangan. 

Masjid BSI Empowerment didukung oleh dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf yang  dikelola secara amanah dan profesional oleh BSI Maslahat. Program ini bertujuan  meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang mampu melalui pendekatan yang  menyeluruh dan berkelanjutan. Takmir dan DKM masjid dibekali kemampuan manajemen  agar mampu mengelola masjid secara profesional dan berdampak luas. Komunitas sekitar  masjid diberdayakan melalui bantuan modal usaha bagi masyarakat yang membutuhkan  dukungan.  

Hal ini seperti yang dilakukan oleh kaum Muhajirin dan Anshar dalam membangun ikatan  persaudaraan. Bantuan dari pihak Anshar kepada kaum Muhajirin yang sedang lemah dalam  ekonomi, secara perlahan Muhajirin merintis perekonomiannya. Dengan bantuan modal dari  kaum anshar, ada yang memulai usaha dengan berdagang di pasar, seperti yang dilakukan  Abdurrahman bin Auf. Dengan diberikan lahan, ada kaum muhajirin yang memulai bertani,  dan lain sebagainya. Sehingga lama-kelamaan kaum Muhajirin menjadi mandiri dan tidak  hidup dengan ketergantungan. Bagi kaum Anshar, dengan dilandasi ketaatan kepada Allah dan Nabi-Nya, memberikan sebahagian harta kepada saudaranya yang membutuhkan akan  melahirkan ketenangan jiwa dan semangat dalam bekerja yang tentu akan bertambah dalam  keuntungan hartanya. 

Tidak hanya bantuan modal, BSI Maslahat juga memberikan fasilitas meliputi pelatihan,  pendampingan usaha, dan penguatan kapasitas kelompok. Hingga kini, program Masjid BSI  Empowerment ini telah memberi manfaat kepada 409 mustahik. Angka itu terus bertambah  seiring berjalannya waktu. Serta program ini telah menjangkau 9 masjid di 9 provinsi, yaitu  Banda Aceh, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi  selatan, Jawa Tengah dan Sumatera utara. 

Kisah Perubahan Tukang Bangunan ke Teknisi Profesional 

Salah satu kisah inspiratif datang dari Masjid BSI Empowerment Al Ittihad. Joko Budiman,  penerima manfaat, menemukan harapan baru bagi hidupnya. Sebelumnya, ia bekerja  sebagai tukang bangunan. Proyeknya tak menentu, penghasilannya tak stabil. Namun,  setelah mengikuti pelatihan intensif yang diberikan oleh BSI Maslahat selama tiga bulan, Joko  memiliki keterampilan memperbaiki AC. 

Kini, ia bergabung dengan MAI Cool, sebuah unit usaha jasa service AC program binaan  Masjid BSI Empowerment Al Ittihad yang didukung oleh BSI Maslahat. Akhirnya Joko  Budiman mempunyai skill untuk memperbaiki AC. Setelah pelatihan, saya dan beberapa  teman bergabung dengan MAI Cool. Setelah penghasilannya menjadi lebih baik dan  pekerjaan pun tidak seberat pekerjaan lama. “Alhamdulillah, sudah punya lebih dari 200  pelanggan. Setiap hari ada saja yang order service AC. Terima kasih untuk program yang  diberikan, akhirnya saya mendapatkan skill baru untuk mencari nafkah, “ujar Joko.  

Kopi, Usaha Anak Muda dari Masjid 

Kisah lain datang dari Masjid BSI Empowerment Al Muhajirin. Seorang pemuda bernama  Alif mengembangkan usaha kopi bernama Alivebeans Coffeeshop. Sebelum program  Masjid BSI Empowerment hadir, saya hanyalah mahasiswa yang berdagang kopi kecil-kecilan  tanpa mesin sendiri. Saya hanya menyewa mesin milik teman. Selain berdagang, saya juga  menjadi marbot di masjid ini. Penghasilan saya terbatas, namun saya tetap bertahan demi  keberkahan dan pengabdian. 

Alhamdulillah, setelah masjid ini didukung oleh BSI Maslahat, Alif bersama para pemuda  masjid mulai mengelola unit usaha bernama Alivebeans Coffee. Usaha ini lahir dari  semangat masjid untuk memberdayakan. Kami diberi pelatihan, modal, dan kepercayaan  untuk tumbuh bersama. “Dulu saya hanya marbot. Sekarang saya dan para pemuda lain bisa  mengelola usaha dan memberi lebih banyak untuk masjid,” ujar Alif dengan penuh syukur. 

Alivebeans kini menjadi sumber penghidupan bagi banyak orang. Usaha ini bahkan mampu  memberi kontribusi lebih besar. Hal ini membuktikan bahwa Masjid bukan hanya tempat ibadah. Ia menjadi ruang tumbuh, tempat belajar, berjuang, dan membangun masyarakat  muslim yang mandiri demi masa depan yang lebih baik. 

Program Masjid BSI Empowerment adalah bukti bahwa masjid bisa kembali menjadi pusat  peradaban. Ia bukan hanya tempat sujud, tapi juga tempat bangkitnya harapan. Melalui  pemberdayaan yang terstruktur dan berkelanjutan, masjid menjadi ruang hidup yang saling menghidupi. BSI Maslahat terus berkomitmen menghadirkan kemaslahatan umat melalui  program-program yang mentransformasi mustahik menjadi muzaki. 

Related posts

Leave a Reply