Yogyakarta, 13 Oktober 2025 – Bedog Arts Fest 2025 akan kembali digelar di Studio Banjarmili, Kradenan, Banyuraden, Gamping, Sleman pada 17 hingga 19 Oktober mendatang. Mengusung tema “Sambung-Menyambung”, festival ini menghadirkan tiga hari kegiatan yang memadukan seni pertunjukan, film, dan pameran arsip budaya.

Festival kali ini menjadi edisi ke-15, dengan semangat untuk mempertemukan warga, alam, dan seniman dalam satu ruang kebersamaan di tepian Sungai Bedog. Melalui tema yang diangkat, Bedog Arts Fest tahun ini berupaya menegaskan kembali hubungan antara manusia, budaya, dan lingkungan yang menjadi akar kelahiran festival tersebut.
Sebagai pembuka rangkaian acara, pameran bertajuk (Te)topengan Miroto telah dibuka sejak 10 Oktober dan akan berlangsung hingga 19 Oktober 2025. Pameran ini menampilkan arsip dan karya koreografer Martinus Miroto (1959–2021) yang dianggap sebagai sosok penting dalam perkembangan seni pertunjukan di Yogyakarta.
Pameran tersebut tidak hanya menampilkan karya, tetapi juga menjadi ruang refleksi atas nilai dan warisan yang ditinggalkan Miroto. Melalui karya, topeng, serta dokumentasi proses kreatifnya, publik diajak menelusuri jejak perjalanan seorang seniman yang menjadikan tubuh dan ruang sebagai sumber pengetahuan.
Program pertunjukan utama akan berlangsung selama dua hari. Pada Jumat, 17 Oktober 2025, sejumlah penampil dijadwalkan hadir, antara lain Ela Mutiara (Sukabumi), Hadroh Uswatun Hasanah dan Karawitan Simolaras dari Desa Kradenan, Ma’rifatul Latifah (Madura), Miroto Dance Company (Yogyakarta), serta Soreng Langen Kridha Santosa (Magelang).
Sementara itu, Sabtu, 18 Oktober 2025, akan diisi oleh penampilan dari Saron Groove, Lintang Ayodya Wahyu Aji, Kalanari Theatre Movement, serta kelompok Samohung asal Trenggalek. Pertunjukan juga akan menghadirkan karya kolaboratif seperti Raja Kirik’s Phantasmagoria of Jathilan dan Wayang Kudung Wakul oleh Ki Kenci Wisnu Aji.
Program hari terakhir, Minggu, 19 Oktober 2025, diberi tajuk Layar Bedog dan berfokus pada kegiatan sinema. Beberapa agenda yang akan dihadirkan meliputi workshop dan pemutaran film dokumenter Instruksional Sinoman, serta penayangan film Penumbra: Perjalanan Miroto dan Sinema Warga karya KDM Cinema.
Seluruh kegiatan Bedog Arts Fest 2025 dapat diikuti secara gratis oleh masyarakat. Panitia menyampaikan bahwa pengunjung diharapkan mengenakan batik atau kain sebagai bagian dari etika berpakaian yang menghormati ruang budaya tempat acara berlangsung.
Dengan tema Sambung-Menyambung, Bedog Arts Fest 2025 menjadi wadah bagi pertukaran pengetahuan dan dialog lintas generasi antara seniman dan masyarakat, sekaligus menjaga semangat keberlanjutan seni di tepi Sungai Bedog.
Informasi lebih lanjut mengenai jadwal lengkap dan program Bedog Arts Fest 2025 dapat diperoleh melalui laman serta media sosial resmi festival tersebut.





