Festival Pasa Harau 2025: Perpaduan Seni, Budaya, dan Alam di Sumatera Barat

Lima Puluh Kota, September 11, 2025 – Lembah Harau, salah satu destinasi alam terindah di Sumatera Barat, kembali menjadi tuan rumah Pasa Harau Art & Culture Festival 2025. Festival tahunan ini akan berlangsung pada 12 hingga 14 September 2025 di Nagari Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, dengan menghadirkan rangkaian kegiatan seni, budaya, hingga pertunjukan musik.

Pasa Harau dikenal sebagai festival berbasis komunitas yang memadukan keindahan alam lembah, kekayaan tradisi, dan kreativitas masyarakat. Nama “pasa” sendiri dalam bahasa Minangkabau berarti pasar atau pesta, yang mencerminkan suasana ramai, meriah, dan penuh interaksi.

Read More

Festival tahun ini akan menampilkan berbagai acara unggulan, di antaranya pertunjukan seni tradisi, program Haraukustik, arena Gelangan Harau, kegiatan Harau Walk Fest, serta pameran UMKM dan kuliner khas daerah.

Acara dimulai pada 12 September 2025 dengan penampilan Lynanifics pada pukul 16.00. Malam harinya, panggung akan diisi oleh Bintang Kelok 9, Suaranusa, dan Perguruan Tigo Sapilin. Hari pertama ditutup dengan penampilan Dqamaris pada pukul 22.00.

Hari kedua, 13 September 2025, diawali pukul 16.00 dengan tari Pasambahan, sambutan, pembukaan bersama, serta tari Bundo Kanduang. Penampilan Tari Piring oleh Bintang Harau juga akan menjadi bagian dari sesi sore.

Malam harinya, panggung utama akan diisi oleh Sanggar Puti Ambang Bulan, Malam Renungan oleh Yusril Adha, Bintang Harau, serta musisi Sanadiko. Penampilan berikutnya datang dari Rantak Kamikam, Estetikustik, dan ditutup oleh Ciello pada pukul 22.00.

Sementara itu, 14 September 2025 menghadirkan agenda sejak pagi hari melalui Harau Walk Fest mulai pukul 06.30, dilanjutkan dengan Band Last Stage dan Bintang Harau. Pada sore hari, pukul 16.00, giliran Randai Buluah Parindu yang mengisi panggung dengan kesenian tradisional Minangkabau.

Malam penutup festival akan diwarnai oleh Sanggar Barabah Mandi, pertunjukan Lakon Gerak Minang, kelompok Klamngat, serta Dendang Saluang sebagai penutup resmi festival pada pukul 23.00.

Festival ini bukan hanya wadah hiburan, tetapi juga sarana memperkenalkan Lembah Harau sebagai destinasi wisata budaya dan alam. Dengan latar tebing granit menjulang dan hamparan sawah yang hijau, Pasa Harau menegaskan posisinya sebagai salah satu festival budaya paling khas di Sumatera Barat.

Sebagai rangkuman, Pasa Harau Art & Culture Festival 2025 akan berlangsung selama tiga hari dengan menggabungkan pertunjukan seni tradisi, musik modern, hingga aktivitas wisata berbasis komunitas. Festival ini sekaligus menegaskan komitmen masyarakat lokal dalam merawat budaya dan memajukan pariwisata daerah.

Informasi lebih lanjut mengenai jadwal lengkap dan pembaruan kegiatan dapat diakses melalui kanal resmi Pasa Harau di situs web maupun media sosial.

Related posts

Leave a Reply