Surabaya, 24 Oktober 2023 – PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) (kode saham: PGEO) terus melangkah dalam perluas bisnisnya di tingkat internasional. Setelah sebelumnya menjalin kemitraan dengan Kenya, PGE kini sedang mengeksplorasi potensi pengembangan energi panas bumi di Turki.
Langkah konkret PGE menuju menjadi perusahaan energi panas bumi internasional diperkuat dengan kunjungan kerja ke sejumlah perusahaan pengembang panas bumi di Turki pada akhir Oktober ini.
Dengan pengalaman lebih dari 35 tahun dalam mengembangkan bisnis panas bumi di Indonesia dan model bisnis yang terus dioptimalkan, PGE serius menjajaki potensi pengembangan bisnis di beberapa negara yang memiliki potensi menjadi mitra dalam pengembangan panas bumi. Kerja sama ini menjadi salah satu strategi PGE untuk menjadi perusahaan panas bumi yang memimpin, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di pasar internasional.
Turki saat ini memiliki iklim investasi yang positif dalam bisnis panas bumi. Ini terindikasi dari beberapa faktor, seperti privatisasi sektor panas bumi yang dimulai pada tahun 2009 dan insentif yang ramah terhadap investor. Pemerintah Turki khususnya memberikan insentif yang lebih menguntungkan kepada perusahaan energi yang mengembangkan panas bumi melalui skema tarif feed-in. Insentif ini memberikan kepastian atas produk yang dihasilkan oleh pengembang dan memastikan kelayakan ekonomi.
Iklim positif ini berdampak pada peningkatan produksi energi panas bumi di Turki, yang mengalami pertumbuhan signifikan dari 80 megawatt (MW) menjadi 1600 MW dalam sepuluh tahun terakhir, menjadikannya negara dengan pertumbuhan energi panas bumi tercepat di dunia.
Dalam kunjungan ini, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi, bersama Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Rachmat Hidajat, serta Duta Besar RI untuk Turki, Achmad Rizal Purnama, berkesempatan bertemu dengan sejumlah pengembang panas bumi di Turki, termasuk Energy Holding dan SDS Enerji.
Julfi Hadi, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, mengungkapkan, “Melalui kunjungan ini, PGE berharap dapat menemukan mitra potensial untuk berkolaborasi dalam pengembangan energi panas bumi, sehingga kedua belah pihak dapat menciptakan sinergi yang saling menguntungkan di masa depan.”
Julfi juga menjelaskan bahwa pilihan kunjungan ke Turki didorong oleh kemajuan negara tersebut dalam pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber listrik bagi masyarakat. “Saat ini, Turki merupakan negara dengan kapasitas terpasang energi panas bumi terbesar keempat di dunia. Ini menjadi salah satu alasan mengapa kami berkunjung ke sini,” ujarnya.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam Turki yang dikutip dari Anatolian Agency, kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi di negara tersebut mencapai 1.691 MW. Meskipun begitu, tingkat konsumsi energi per kapita di Turki saat ini hanya sekitar 3,8 MW per tahun, yang masih jauh di bawah standar Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) sebesar 8 MW per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pemanfaatan energi panas bumi di Turki masih belum sepenuhnya tergali.
Duta Besar RI untuk Turki, Achmad Rizal Purnama, menyatakan, “Dengan semua potensi yang dimiliki, pemanfaatan energi panas bumi di Turki masih sangat mungkin untuk digali lebih dalam lagi. Kami optimis kunjungan ini dapat membuka pintu kerja sama dalam pengembangan energi panas bumi antara Indonesia dan Turki yang akan memberikan manfaat bagi banyak pihak.”
Dari kunjungan ini, PGE memperoleh berbagai informasi terkait teknologi dan strategi operasional yang diterapkan oleh perusahaan pengembang energi panas bumi di Turki. Informasi ini dapat dipertimbangkan dalam mendukung rencana PGE untuk memaksimalkan potensi energi panas bumi di dalam negeri dan mencapai kapasitas terpasang sebesar 1 gigawatt (GW) dalam dua tahun mendatang.
Kunjungan bisnis ke luar negeri ini merupakan yang kedua dilakukan oleh PGE di bawah kepemimpinan Julfi. Sebelumnya, Julfi turut serta dalam kunjungan kenegaraan yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo dan Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati, ke Kenya. Kunjungan tersebut merupakan langkah pertama PGE dalam menjalin kerja sama bisnis energi panas bumi internasional dengan penandatanganan kesepakatan bersama dengan Africa Geothermal International Limited (AGIL) dan Geothermal Development Company (GDC).