Kemenpar Kembali Ekspansi Market Wisatawan India

JAKARTA – Potensi besar wisatawan yang dimiliki India, terus digali Kementerian Pariwisata. Salah satunya melalui Misi Penjualan Greater Bali. Event ini digelar di Kolkata, 26 Februari lalu.

Sebanyak 18 seller dan 125 buyer ambil bagian dalam Misi Penjualan Greater Bali. Para buyer terdiri travel agent dan tour operator.

Misi Penjualan Greater Bali di India 2018, digelar di Ruang Galaxy, The Park Hotel Kolkata. Konsep yang dijalankan adalah B2B (Business to Business). Misi ini mempertemukan pelaku industri pariwisata Indonesia dengan India.

Delegasi Indonesia dihadiri Perwakilan KBRI New Delhi Irvan Fachrizal, dan Kabid Pemasaran II Regional III Area II Pupung Fadhillah Thariq, dan Konsul Kehormatan (Konhor) RI di Kolkata Mahesh Saharia.

“India memang pasar yang penting bagi Indonesia. Potensinya besar di sini. Kami sangat gembira karena respons masyarakat India, khususnya di Kolkata, sangat bagus,” ungkap Deputi Pemasaran I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana, Selasa (27/2).

Misi Penjualan Greater Bali diawali dengan briefing. Pengunjung diberikan pemahaman mengenai pariwisata Indonesia. Pemaparan disampaikan Dispar Provinsi Bali Dewa Ayu Laksmiadi, dan Perwakilan BTH I Made Sunarsa.

Keduanya menyampaikan update terakhir pariwisata Bali. Juga berbagai upaya recovery Bali pasca erupsi Gunung Agung.

“Proses audiensi sangat interaktif. Mereka antusias menyimak pemaparan informasi yang diberikan. Lalu merespon dengan beberapa pertanyaan. Secara umum mereka cukup puas dengan berbagai penjelasan yang diberikan oleh tim,” jelas Pitana lagi.

Suasana kemudian dicairkan dengan Tari Cendrawasih. Tarian ini direspons luar biasa oleh pengunjung. Mereka seolah tidak mau melewatkan atraksi ini. Tidak sedikit pengunjung langsung mengabadikan momen tersebut dengan kamera handphone.

B2B meeting sendiri dilakukan secara free flow. Para sellers duduk rapi di tempat yang sudah disediakan dalam formasi u-shape. Nuansa destinasi Bali lengkap dengan ornamennya menambah marak suasana. buyers pun bebas memilih dan mendatangi sellers yang dikehendaki.

“Kami melakukan persiapan matang. Bagaimanapun, kesan baik harus ditanamkan kepada publik India. Secara khusus mereka puas dengan pelayanan informasi yang diberikan. Mereka juga siap memasarkan dan menyebarkannya kepada publik India,” tuturnya.

15 Menit jelang penutupan, dilakukan pengundian doorprize. Suasana pun berubah menjadi sangat meriah. Undian dilakukan 3 kali. Hadiahnya menarik. Yaitu paket menginap dan makan di restoran India di Bali.

Paket ini dipersembahkan Varatrip untuk dua orang. Satu paket utama lainnya berupa tiket PP Kalkota-Bali. Tiket perjalanan ini diberikan oleh Thai Airways. Hadiah utama dimenangkan oleh Vanessa Mehra dari Aapyan Leisure & Holiday Pty. Ltd.

“Kami menutup audiensi ini dengan jamuan makan bersama. Sambil makan tetap dihibur dengan tarian Pesona Dewata. Kami senang karena mereka sangat menikmati hidangan khas nusantara. Semoga dengan kesan yang bagus, arus kunjungan wisatawan Indonesia semakin bagus,” ungkap Pitana.

Arus wisatawan India memang istimewa. Sepanjang 2017, ada 485.314 wisatawan India yang berkunjung ke Bali. Jumlah itu naik 30% dari tahun sebelumnya. 2016 jumlah kunjungan wisatawan India ‘hanya’ 376.802 orang.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pasar India sangat potensial. Pertumbuhannya juga signifikan.

“India pertumbuhannya sangat positif. Hampir 500 ribu wisman. Kalau dibagi jumlah tahun kalender, per harinya lebih dari 1.000 orang. Jumlah itu sama saja untuk 3 flight pesawat. Potensi inilah yang kami bidik. Dengan kondisi yang sangat kondusif, jumlah itu akan terus tumbuh tahun ini,” tutur Arief.

Dari rentang Januari hingga November 2017, pertumbuhan wisatawan India menempati urutan 5. Negeri berjuluk Bollywood itu menjadi salah satu target utama tahun ini.

Jumlah wisatawan India Bollywood memang tertinggal dari Tiongkok. Di Tahun 2017, Wisatawan Tirai Bambu yang mengunjungi Indonesia mencapai 1,9 juta orang.

Hanya saja, kemampuan spending keduanya terpaut tipis. Pertumbuhan Bollywood lebih baik dari pasar Australia. Negeri Kanguru ternyata minus 0,02%. Singapura juga hanya tumbuh 1,12%. Malaysia juga hanya tumbuh 0,39%.

“India itu sizenya besar. Kondisi ini memang harus dimaksimalkan. Berbagai upaya terus kami lakukan untuk menarik kunjungan wisman lebih banyak lagi,” pungkasnya.

Related posts

Leave a Reply