Seremonia.id – HYBE dan Source Music resmi memutus kontrak dengan Kim Garam dan mengeluarkannya dari grup LE SSERAFIM.
Hal ini diumumkan kedua agensi dengan keterangan lengkap di media sosial.
“Perusahaan kami telah memutuskan untuk mengakhiri kontrak eksklusif dengan Kim Garam,” tulis HYBE dan Source Music, pada Rabu (20/7).
“Kami meminta maaf yang tulus kepada penggemar kami dan kepada mereka yang telah menunjukkan cinta dan dukungan kepada grup karena menimbulkan kekhawatiran atas kontroversi yang melibatkan anggota tersebut,” lanjut mereka.
Agensi menjelaskan bahwa LE SSERAFIM akan melanjutkan aktivitas seperti biasanya sebagai grup berisi lima anggota yakni Chaewon, Sakura, Yunkin, Kazuha, dan Eunchae.
“Kami akan terus berupaya untuk mendukung grup agar terus berkembang sebagai artis melalui musik dan pertunjukkan.”
Mei 2022, agensi mengatakan bahwa Kim Garam akan menghentikan seluruh aktivitasnya untuk waktu yang belum ditentukan. Hal ini diumumkan HYBE dan Source Music dengan keterangan tertulis yang terbit 20 Mei lalu.
Dengan adanya pengumuman ini, Source Music membatalkan semua jadwal LE SSERAFIM mulai dari tampil untuk promosi di Music Bank hingga video call fan signing.
Keputusan hiatus ini diumumkan di tengah kasus kekerasan Kim Garam semasa sekolah. Agensi juga mengatakan bahwa Garam mengalami kesulitan secara psikologis terkait hal ini.
“Di tengah-tengah itu, dia mengalami kesulitan psikologis karena menerima serangan dari segala macam rumor selama proses debutnya,” tulis HYBE dan Source Music di media sosial.
Di sisi lain, korban bullying di sekolah (A) merilis pernyataan bahwa dokumen yang beradar adalah benar adanya. Mereka juga menyatakan bahwa Kim Garam telah dinyatakan bersalah atas kekerasan di sekolah oleh komite pada 2018.
Meski A bukan orang yang mengunggah foto-foto Kim Garam secara online, namun A telah diganggu oleh teman-teman Kim Garam dan orang tak dikenal secara online. Hal ini seringkali muncul sejak HYBE merilis pernyataan yang menyangkal tuduhan dan mengklaim Kim Garam merupakan korban bullying yang sebenarnya.