Berdasarkan data dari International Diabetes Federation (IDF), penderita diabetes di Indonesia per Mei tahun 2020 mencapai 6.2% dari total seluruh penduduk Indonesia, artinya ada lebih dari 10.6 juta penduduk yang menderita diabetes. Hal ini menjadikan Indonesia menempati posisi ke 7 dari 10 negara dengan penderita diabetes tertinggi di dunia. Sedangkan penderita obesitas berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) per tahun 2018 mencapai 21.8%. Ditambah dengan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat, prevalensi ini akan terus meningkat dari tahun ke tahun di seluruh dunia di hampir seluruh kelompok usia dan seluruh lapisan masyarakat.
Melihat permasalahan tersebut, Nigel Verrell dan Mentari Noviyanti Puteri mahasiswa Program Studi Biologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta membuat sebuah inovasi makanan selingan berupa nutrition bar. Penelitian yang berjudul “Efektivitas Penambahan Biji Labu Sebagai Sumber Asam Amino Triptofan Pada Nutrition Bar Rendah GI Dalam Upaya Penekanan Sugar Craving” ini pun berhasil mendapatkan pendanaan dari PT Nutrifood Indonesia melalui program Nutrifood Research Centre Fellowship 2021. Nigel dan Mentari menjadi salah satu tim dari lima tim peneliti muda dari PTN maupun PTS yang menjadi pemenang program tersebut.
Nigel Verrell menjelaskan bahwa saat ini makanan selingan merupakan makanan yang paling sering dikonsumsi untuk mengatasi rasa lapar. Namun pemilihan makanan selingan yang salah justru akan meningkatkan kadar gula darah secara drastis karena biasanya makanan selingan tinggi akan gula. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi makanan selingan yang selain dapat menahan lonjakan gula darah secara drastis, juga bersifat ramah bagi penderita diabetes dan obesitas dengan indeks glikemik yang rendah namun tetap dapat memenuhi nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.
“Pembuatan makanan selingan nutrition bar ini menggunakan bahan baku lokal, seperti biji labu kuning, umbi gembili dan pisang kepok. Harapannya melalui penelitian ini makanan selingan nutrition bar dapat menjadi salah satu alternatif makanan cemilan yang sehat,” terangnya.
Nigel mengaku mendapatkan informasi mengenai program tersebut dari Catarina Aprilia Ariestanti, S.T.P., M.Sc. yang juga menjadi dosen pembimbing dalam penelitian ini bersama Tri Yahya Budiarso, S.Si., M.P. Kedua dosen dari Fakultas Bioteknologi UKDW ini memberikan pengarahan dalam penyempurnaan ide penelitian kepada Nigel dan Mentari.
Melalui program Nutrifood Research Centre Fellowship, PT Nutrifood ingin mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat melalui inovasi produk pangan yang dalam upaya membatasi asupan lemak, garam dan gula. Program ini diperuntukkan bagi mahasiswa S1 dan S2 seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk memberikan pelatihan dan bimbingan untuk membekali mereka dengan kemampuan perencanaan dan eksekusi riset yang berkualitas sehingga dapat bersaing secara global. PT Nutrifood juga memfasilitasi lima ide terbaik dari ratusan ide penelitian berupa dana penelitian untuk merealisasikan ide penelitian menjadi produk.