Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI TB Ace Hasan Syadzily menilai penanganan dab pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia semakin baik, yang ditandai dengan angka kasus positif yang perlahan sudah mulai menurun. Hal itu memungkinkan untuk sekolah melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), khususnya di sekolah madrasah, dengan catatan tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Dunia pendidikan secara perlahan harus sudah dimulai dengan hadir fisik, proses pendidikan tatap muka harus dilakukan dengan perlahan. Untuk sekolah harus menyediakan fasilitas standart protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan, pendeteksi suhu tubuh, dan juga ruang isolasi untuk siswa yang sakit,” ucap Ace usai pertemuan Tim Kunspek Komisi VIII DPR RI dengan Kepala MAN Bandung Barat Saepuloh, dan perwakilan Kanwil Kementerian Agama Jawa Barat, di Sekolah MAN Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (30/09/2021).
Politisi Partai Golkar ini menyebut bahwa dalam program PTM, harus saling bersinergi antara pihak sekolah, orang tua, dan Satgas Covid-19, agar bisa mengurangi risiko terpapar virus Covid-19 dan madrasah tidak menjadi klaster baru penyebaran Corona. “Kami meminta agar sinergi antara pihak sekolah dengan orang tua dan satgas Covid-19 di jalankan dengan intens, agar setelah PTM di laksanakan, tidak menjadi klaster Covid-19 baru di dunia pembelajaran,’ pesan Ace.
Di sisi lain, Ace mengapresiasi fasilitas MAN Bandung Barat, karena sudah cukup mendukung proses pembelajaran, dan didukung lingkungan yang bersih dan asri. Menurutnya untuk proses pembelajaran tatap muka sudah memenuhi standar protokol kesehatan. Legislator dapil Jawa Barat II itu pun berharap ke depan lembaga pendidikan madrasah tidak kalah hebat dengan sekolah-sekolah lain.
“Untuk syarat pembelajaran tatap mukanya, sekolah ini sudah memenuhi standar protokol kesehatan untuk para muridnya. Ini akan mendukung dan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif untuk belajar dengan nyaman, saya berharap Madrasah tidak kalah hebat dengan sekolah lain,” tutup Ace. (azk/sf)