JAKARTA, Indonesia, 23 April 2021, adidas melansir evolusi dari brand attitude yang telah lama dijalankannya, “Impossible Is Nothing”. Kini, “SEEING POSSIBILITIES”—dikisahkan lewat sejumlah film yang penuh terobosan dan humanis—mengangkat optimisme yang mendobrak batasan, dan berakar dari tujuan adidas, yakni kekuatan olahraga untuk mengubah kehidupan.
Dalam format dokumenter, film serial ini mengisahkan sisi yang belum banyak terungkap tentang sejumlah individu yang paling banyak mendapat sorotan di dunia. Kisah-kisah ini diangkat lewat narasi menarik yang disampaikan sejumlah sahabat atau atlet lainnya, serta disajikan lewat animasi dari rekaman video yang ditemukan dalam arsip.
Bagi adidas, “Impossible is Nothing” adalah cara melihat dunia dengan berbagai peluang yang dianggap pihak lain sebagai kemustahilan. Sikap ini juga dijalankan oleh komunitas dan mitra-mitra adidas. Dengan mendobrak berbagai batasan, adidas meluncurkan serangkaian konten yang paling ambisius.
Dengan menampilkan momen-momen hangat yang belum terungkap, film serial ini mengangkat sejumlah kisah dalam olahraga dan kebudayaan, serta memperlihatkan bagaimana optimisme dan aksi nyata bisa mengubah kehidupan. Film ini juga mengeksplorasi masa depan yang dicita-citakan sejumlah sosok tersebut, dan upaya mereka untuk menemukan berbagai peluang dan mewujudkannya. Film ini mengapresiasi sejumlah sosok pembuat terobosan yang telah mengukir sejarah di pentas global. Lebih penting lagi, film ini ingin menginspirasi orang untuk menemukan dan menangkap berbagai peluang dengan caranya sendiri, seperti sejumlah kisah yang sangat humanis tersebut, membuktikan pencapaian yang terwujud berkat optimisme.
Beyoncé menemukan berbagai peluang untuk mengajak semua orang agar menun-jukkan jati dirinya. Lewat panggungnya, kita merayakan perbedaan yang dimiliki bersama.
Siya Kolisi, seorang Kapten berkulit hitam yang pertama di sebuah Tim Rugby di Afrika Selatan, melihat berbagai peluang untuk memimpin tim nasionalnya menjuarai Piala Dunia 2019. Dia meraih kemenangan yang melampaui lapangan rugby di Jepang, dan menyentuh berbagai kehidupan—dan hati—semua warga Afrika Selatan.
Dengan menunjukkan bagaimana sikap ini tertanam dalam DNA adidas, beberapa film juga mengeksplorasi maknanya bagi desain inovatif—merancang desain sepatu lari yang dipakai untuk memecahkan rekor dunia dengan adizero Adios Pro, atau ikut menyingkirkan sampah plastik lewat kerja sama dengan CEO Parley Cyrill Gutsch.
Brian Grevy, Executive Board Member, Global Brands, adidas : “Slogan ‘Impossible is Nothing’ lebih dari sekadar kampanye—ini sikap kami. Menemukan berbagai peluang dengan optimisme adalah kunci sukses dalam mencapai tujuan adidas untuk mengubah kehidupan lewat kekuatan olahraga. Sikap tersebut menginspirasi kami setiap hari, dan mendorong kami untuk membangun masa depan. Peluang adalah untuk setiap individu yang ingin menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua orang.”
Lewat optimisme dalam melihat berbagai peluang, adidas mengumumkan sejumlah rencana untuk tiga fokus strategisnya. Tujuannya adalah menciptakan masa depan yang lebih baik dalam dunia olahraga dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, kredibilitas, dan inklusivitas.
Menemukan berbagai peluang dengan membangun masa depan yang lebih lestari, berkomitmen bahwa pada 2024, kami tidak lagi menggunakan poliester murni, dan hanya memakai poliester yang telah didaur ulang pada seluruh produk.
Menemukan berbagai peluang dengan menyatukan dan melibatkan semua orang dalam olahraga, termasuk memperluas kontrak adidas dengan UEFA hingga mencakup Liga EURO dan Liga Champions Wanita.
Menemukan berbagai peluang dengan membuat inovasi yang belum pernah dilakukan, dan terus mengembangkan inovasi tersebut, termasuk rencana peluncuran sol tengah yang dicetak dalam format 3D dengan 4D4WD, serta peluncuran produk baru lewat kolaborasi dengan Allbirds.
Cinita Dewi Mayakatri, Senior Manager Brand Activations, adidas Indonesia: “Impossible Is Nothing adalah pola pikir dan sikap yang tertanam dalam DNA adidas selama bertahun-tahun. Kami membangun kultur untuk menjadi berani memercayai kalau kita semua dapat melakukan apapun dalam hidup.“