Kapal Curah Raksasa Sandar di Teluk Lamong

MV Great Glen, kapal curah kering berbobot mati 93.251 Ton, sandar di dermaga Terminal Teluk Lamong. Kapal berbendera Hongkong ini membawa muatan 71.582 Ton pakan ternak asal Brazil dan dibongkar dalam waktu kurang dari 7 hari. Ini merupakan Kapal Curah Kering dengan muatan terbesar sepanjang sejarah pelabuhan Tanjung Perak.

Sebuah terobosan baru dari Pelindo 3 untuk membuat sistem bongkar curah kering terintegrasi dan ramah lingkungan sehingga mempercepat waktu pelayanan. “Proses pelayanan kapal Terminal Teluk Lamong berbeda karena memiliki standar internasional dan peralatan canggih yang mempercepat proses bongkar muatan”,  ujar Geng Jun, Master Kapal MV Great Glen.

Read More

Sejak tahun 2010, MV Great Glen melayani muatan curah asal Amerika Latin tujuan Asia Timur dan Asia Tenggara. Kapal sepanjang 229,2 Meter ini menempuh perjalanan 20 hari dari Brazil ke Indonesia untuk melakukan bongkar muatan soybean meal atau bubuk kedelai di Terminal Teluk Lamong. Soybean meal merupakan bahan utama pakan ternak. Industri pakan ternak di Jawa timur, memang cukup banyak dan besar.

Sebelum MV Great Glen, beberapa kapal curah kering internasional berukuran raksasa telah sandar dan melakukan pelayanan di Terminal Teluk Lamong. MV Julius Olendorff asal Portugal bermuatan 60.000 ton, MV Medi Serapo asal Liberia bermuatan 68.597 ton, dan MV Olympic Gemini asal Yunani. Pencapaian tersebut merupakan bentuk apresiasi pelanggan untuk Terminal Teluk Lamong atas pelayanan jasa kepelabuhanan, khususnya curah kering.

Terminal Teluk Lamong menjaga kepercayaan pengguna jasa dengan melakukan pelayanan prima dan memanfaatkan peralatan modern terintegrasi dengan maksimal. Peralatan terintegrasi dan ramah lingkungan yang dimiliki Terminal Teluk Lamong yaitu 2 Grab Ship Unloader (crane berbahan bakar listrik khusus untuk membongkar muatan curah berkapasitas maksimal 2000 Ton/ Jam), Conveyor (berfungsi memindahkan barang dari crane menuju gudang dengan sistem roller berbahan karet), dan gudang penyimpanan/silo (gudang penyimpanan muatan curah terintegrasi dengan sistem antrian truk).

“Kami melakukan inovasi dari sisi peralatan dan konsep ramah lingkungan. Hal ini sebagai bentuk apresiasi kami kepada pelanggan yang sudah mempercayakan jasa kepelabuhanannya di TTL “ ujar Faruq Hidayat, Direktur Utama Terminal Teluk Lamong.

Penerapapan nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) sebagai semangat baru BUMN untuk Indonesia diwujudkan oleh Terminal Teluk Lamong melalui pelayanan prima kepada pengguna jasa. Terminal Teluk Lamong sebagai bagian dari Pelindo III akan berupaya memberikan kontribusis terbaik untuk Indonesia melalui pelayanan jasa kepelabuhanan yang prima, modern dan ramah lingkungan.

Related posts

Leave a Reply