Jakarta, Kominfo – Ada banyak dampak perkembangan teknologi yang begitu cepat. Salah satunya berupa perubahan-perubahan yang mendasar bagi kehidupan manusia. Mulai dari perubahan gaya hidup, dunia bisnis, dan sebagainya.
Wapres Jusuf Kalla mendorong generasi mileneal untuk meningkatkan inovasi dengan teknologi tanpa melupakan keberagaman bangsa Indonesia.
Jusuf Kalla mendorong generasi milenial untuk terus dapat berkarya dan selalu berinovasi dalam segala aspek. Selain itu, generasi milenial juga diminta untuk tidak melupakan keberagaman yang ada di Indonesia.
“Kalau di luar negeri itu keberagaman tidak terlalu penting, sementara di sini itu nomor satu, disamping penghormatan kepada orangtua, jadi memiliki satu nilai spirit yang tinggi,” ungkapnya saat membuka Indonesia Millenial Summit 2019 di Grand Ballroom, Hotel Kempinski Jakarta, Sabtu (19/01/2018).
menurut Yusuf Kalla, saat ini bantak perubahan teknologi yang memengaruhi kehidupan sehari-hari. “Semua orang berbicara tentang revolusi industri 4.0, semua kita berbicara tentang perubahan-perubahan yang besar dalam bidang teknologi yang mempengaruhi hidup kita,” ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Perubahan-perubahan gaya hidup ini, kata Wapres akan mempengaruhi perubahan kita semua untuk berubah termasuk perubahan yang terjadi pada revolusi entrepreneurship (perubahan berusaha dalam entrepreneur).
“Karena itulah maka Menteri Kominfo Rudi (Rudiantara,red) ini harus bekerja keras untuk menyesuaikan perilaku masyarakat akan perubahan-perubahan mendasar daripada teknologi itu sendiri yang merubahnya,” paparnya.
Adaptasi Perkembangan Teknologi
Menurut Wapres, perubahan teknologi cenderung bersamaan dengan perubahan dari sektor entrepreneur. Menurutnya, spirit perubahan akibat teknologi informasi seperti yang terjadi pada internal revolution bersamaan dengan industrial revolution.
“Dua perubahan yang besar ini, telah mengubah sistem gaya hidup dan juga mengubah masa depan. Karena itulah saya mengapresiasi pertemuan semacam ini ialah untuk memberikan kita semua pandangan yang sama kemudian mempunyai harapan yang besar di belakang hari,” pesannya.
Lebih jauh, Wapres mengungkapkan bahwa, apabila kita tidak mengikuti perkembangan teknologi yang ada walaupun perkembangan ini sangat cepat maka akan tertinggal dengan negara lain.
“Saya sebagai pengusaha pernah salah dalam pengambilan keputusan akibat tidak terlalu percaya pada teknologi,” terangnya.
Waprespun menceritakan pengalamannya saat di tahun awal 90-an dirinya menjalin kerjasama dengan PT Telkom dengan menginvestasi di bidang jasa telekomunikasi yang masih memakai kabel. Namun saat ia mengikuti seminar, salah satu profesor yang menjadi narasumber mengatakan bahwa suatu saat nanti, semua transaksi ada di kantong. Ia pun heran apa yang dimaksud narasumber tersebut, itu kejadian pada 25 tahun lalu.
“Saya katakan ini profesor ngomong apa, masa semua transaksi ada di kantong, mau beli, mau jual. Apa yang dimaksud ini semua transaksi di kantong, pada waktu itu wireless, telephone wireless, masih di jinjing merk Motorola masih terbatas yang punya, itu pun tetap masih memakai nomor telepon rumah,” kenangnya.
Namun Wapres tetap melakukan investasi dengan Telkom. Kemudian beberapa tahun kemudian, lanjut cerita Wapres, pelan-pelan seluler, handphone masuk ke pasaran dan kini tidak ada lagi telepon yang berdering di rumah atau di kantor.
“Semuanya merubah cara dan untung bisa saya jual pada ujungnya. Akhirnya tidak rugi, tidak habis investasi kita semuanya. sekarang saya kira sudah terbukti, transaksi di lakukan lewat handphone di saku kita,” kenangnya lagi.
Tidak hanya itu, perubahan-perubahan mendasar juga banyak terjadi pada ibu-ibu dan wanita masa kini. “Kalau dulu, untuk kawin itu tentu ada pertanyaan kepada wanita. Pinter masak tidak, sekarang ada yang bangga, memang anak saya tidak pintar masak cuma pinter mengorder lewat gojek gitu kan. Jadi tidak perlu di khawatirkan, makan enak sebagian tidak lagi terjadi di dapur tetapi terjadi di ujung telepon,” canda Wapres diiringi tawa hadirin.
Wapres pun mencontohkan inovasi perubahan berbasis teknologi yang dibuat di garasi dan kamar tidurnya oleh generasi muda.
“Yang menarik ialah bahwa teknologi sambungan, teknologi juga diketemukan oleh generasi muda. Katakanlah Bill Gates yang membuat Microsoft dibuat di garasi, yang luar biasa. Kita tahu semuanya Mark Zuckerberg membuat facebook di kamar asramanya, sama yang anda gambarkan tadi di dekat kamar tidur,” ceritanya.
Di kesempatan itu, Wapres mengingatkan untuk segera mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi.
“Inilah yang harus segera diantisipasi jangan mengulangi kesalahan saya untuk tidak terlalu yakin akan pandangan profesor bahwa nanti semua transaksi ada di kantong pada 25 tahun yang lalu ternyata betul,” pungkasnya.
Tak hanya Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara juga turut menghadiri acara pembukaan IMS 2019 yang diadakan di stage Bhinneka itu. Bahkan Menteri Rudiantara juga ditunjuk untuk memimpin doa penutup dalam acara tersebut.