Jakarta, 1 Februari 2019 – Ponsel telah mengalami evolusi seiring perkembangan zaman, mulai dari ponsel berkamera pertama dengan layar hitam putih kecil, hingga smartphone berukuran saku saat ini dengan rasio layar-ke-bodi lebih dari 90%, and mampu menangkap gambar berkualitas tinggi bak kamera profesional.
Perangkat mungil yang ada di saku pun telah menjadi lebih dari sekadar perangkat komunikasi. Smartphone telah menjadi pendamping digital bagi penggunanya untuk terhubung ke dunia dan mengekspresikan diri melalui kata-kata, gambar, dan video. Vivo pun memprediksi beberapa tren yang akan ramai di industri smartphone pada tahun 2019 ini.
Edy Kusuma, General Manager for Brand and Activation Vivo Indonesia menyatakan “Dalam perjalanannya, rangkaian teknologi vivo mulai dari kamera hingga pengembangan kecerdasan buatan adalah untuk memberikan inovasi terbaik yang dapat menjawab kebutuhan konsumen yang modern dan dinamis serta membutuhkan segala sesuatu dengan lebih mudah dan cepat. Vivo akan terus memaksimalkan teknologi, baik di sisi hardware atau software pendukungnya serta dengan AI yang kian cerdas sehingga menjadi salah satu fitur favorit bagi pengguna, termasuk untuk konsumen di Indonesia.”
Beberapa tahun terakhir pun menjadi momentum yang sangat menarik di industri smartphone global. Berbagai konsep smartphone futuristik yang hanya menjadi agenda sebelumnya, berhasil diwujudkan dan telah menjadi bagian dari gaya hidup konsumen di seluruh dunia. Bagi vivo, mengembangkan teknologi dan merancang handset yang sesuai dengan kehidupan konsumen menjadi sangat esensial.
Desain Smartphone Tanpa Notch
Saat ini konsumen berharap smartphone bisa menjadi perangkat yang tidak hanya membantu menyelesaikan tugas sehari-hari, namun juga bertindak sebagai pelengkap gaya hidup. Untuk dapat memenuhi ekspektasi tersebut, para produsen smartphone berlomba untuk meningkatkan teknologi dan desain pada smartphone.
Dalam misi untuk mencapai pengalaman layar penuh yang sesungguhnya, para insinyur vivo mengembangkan kamera depan yang inovatif dengan menempatkannya secara tersembunyi di belakang layar. Desain kamera yang pertama kali di dunia ini memulai debutnya di concept phone APEX™, dan kemudian tersedia untuk konsumen di Vivo NEX pada Juni 2018. Dengan kamera depan pop-up yang bisa menyembul ke atas, vivo mampu meningkatkan rasio layar-ke-bodi smartphone dengan menghapus notch atau poni yang ada di layar bagian atas sehingga tercapai desain layar FullViewTM.
Bagi konsumen yang mencari smartphone dengan layar bezel-less, panduan desain FullViewTM dan Elevating Front Camera seperti pada smartphone Vivo NEX adalah pilihan yang ideal. Saat memasuki mode selfie, Elevating Front Camera secara otomatis terangkat, dan ketika memotret maka kamera akan langsung ditarik ke dalam bodi. Vivo yang menjadi salah satu pelopor untuk mencapai tampilan layar bezel-less, telah menjadi inspirasi bagi desain smartphone masa depan. Pada tahun 2019, diharapkan lebih banyak pencapaian serta inovasi yang akan dihadirkan untuk mencapai layar bezel-less dan bebas notch. Inovasi ini pun diprediksi dapat tersedia dalam varian produk diluar seri premium.
Fitur Kamera Depan yang Semakin Berkualitas
Selain mewujudkan desain bezel-less, produsen smartphone juga berupaya mendorong batas mobile photography untuk menghasilkan foto yang berkualitas kepada konsumen. Pada tahun 2018, vivo telah memperkenalkan smartphone dengan resolusi kamera depan mulai dari 8MP hingga 24MP. Aktivitas selfie yang masih menjadi bagian penting dari budaya konsumen muda saat ini, diharapkan bisa memacu produsen smartphone untuk menyediakan kamera depan dengan resolusi dan kualitas gambar yang lebih tinggi pada tahun 2019.
Hasil Foto Semakin Profesional dengan Dukungan Teknologi AI yang Terus Dikembangkan
Pada tahun 2018, fitur-fitur berbasis Artificial Intelligence (AI) hadir pada rangkaian smartphone high-end. Tahun ini, vivo memprediksikan bahwa teknologi AI tidak akan lagi terbatas pada smartphone high-end, namun juga menjadi fitur yang lebih mudah diakses oleh berbagai varian konsumen. Vivo juga dapat berharap untuk melihat lebih banyak pengembangan fitur AI hadir di industri smartphone global.
Kamera AI akan semakin kompleks dengan fitur-fitur yang secara lebih halus meningkatkan kualitas foto baik pada kamera depan, maupun kamera belakang. Sebagai contoh, vivo telah meluncurkan mode AI Face Beauty yang secara halus dapat meningkatkan fitur wajah dengan menggunakan pemodelan 3D. Fitur ini pun dapat secara otomatis menyesuaikan perilaku foto pengguna, serta otomatis mengatur tingkat modifikasi agar tetap natural.
Teknologi AI juga mendukung pengguna mengambil foto profesional dalam berbagai situasi. Dalam kondisi pencahayaan minim, hasil foto kamera smartphone konvensional dapat menjadi buram karena keterbatasan resolusi. Namun, dengan kemajuan algoritma pencitraan AI pada smartphone, kalkulasi pencahayaan serta pengenalan sumber cahaya dapat memaksimalkan foto yang ditangkap untuk tetap detail dan jernih. Setelah pengembangannya pada rangkaian produk di tahun 2018 lalu, vivo berharap pengembangan fitur kamera dan AI dalam aspek ini dapat semakin terwujud pada 2019.
Pada tahun lalu, industri smartphone telah diramaikan dengan kejutan inovasi. Vivo berharap tahun 2019 ini, teknologi-teknologi canggih seperti Elevating Front Camera, dan pengembangan desain, serta kamera sebagai “jendela” dari Artificial Intelligence akan menjadi tren mainstream yang dapat diakses semua lapisan konsumen dari berbagai negara, termasuk Indonesia.