Melalui puncak acara Blood Donation yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa UPH (BEM-UPH) di AEON Mall BSD City pada 23-24 Maret 2019, UPH berhasil menyumbangkan total 954 kantong darah untuk PMI (Palang Merah Indonesia).
Kegiatan Blood Donation dari BEM-UPH ini diadakan di 3 lokasi yaitu kampus utama UPH, kampus Fakultas Kedokteran, dan AEON Mall BSD City yang diikuti total 1.011 partisipan.
Untuk kegiatan donor darah ini, BEM-UPH melibatkan baik pihak internal dan eksternal dengan waktu yang juga berbeda. Melibatkan internal UPH, BEM-UPH bersama FK UPH mengadakan Blood Donations II 2019 dengan tema ‘There’s a Hero Inside You, One Action Save Life’ dan mengumpulkan 544 kantong darah yang disumbangkan ke PMI Kab. Lebak dan Kab. Serang. Donor darah ini dilaksanakan pada 4-5 Maret 2019 di UPH Kampus Lippo Village dan UPH Gedung FK pada 13-14 Maret 2019.
Sedangkan bersama pihak eksternal, BEM UPH bekerja sama dengan Movement on Social & Enviroment (MOSE) Universitas Prasetiya Mulya dalam ‘Blood Donation BEM-UPH X MOSE 2019’ di AEON Mall BSD City. Dengan tema “Find The Hero in You”, panitia berhasil mengumpulkan 410 kantong darah dan disumbangkan kepada PMI Pandegelang untuk hari pertama dan PMI Kabupaten Tangerang untuk hari kedua.
Melalui seluruh rangkaian kegiatan donor darah ini, BEM-UPH berharap agar semakin meningkatnya kesadaran akan masih kurangnya kantong darah di Indonesia.
“Indonesia secara konsisten masih kekurangan pasokan kantong darah. Di tahun 2018-2019 masih kurang 1 juta kantong darah, padahal kebutuhannya terus meningkat. Bahkan PMI Lebak menginfokan bahwa persedian kantong darah mereka nol. Padahal masih banyak yang butuh namun harus menunggu dari PMI-nya. Makanya kita pengen meningkatkan social awareness bahwa memang persediaan darah itu masih kurang banget,” ungkap Sherika, Ketua Acara Blood Donation II 2019.
Menurut Sherika panitia mengupayakan untuk menarik minat partisipan baik pendonor rutin maupun pendonor baru. Berbagai cara dilakukan diantaranya melakukan publikasi di dalam maupun di luar, berkeliling sekitar karawaci dengan maskot resmi Blood Donation, dan lain sebagainya. Selebihnya Sherika menambahkan juga mengungkapkan bahwa menjadi pendonor itu sehat untuk tubuh dan dapat menjadi pahlawan bagi orang lain.
Dari pihak PMI Lebak, Banten sendiri, Dicky Arsandi, mengatakan bahwa kebutuhan akan kantong darah memang masih kurang. Dicky berharap dapat mengumpulkan setidaknya 200 kantong darah untuk kebutuhan PMI Lebak, namun apabila tidak mencapai target dia menyatakan tidak menjadi masalah karena melihat akan ada orang yang tidak bisa mendonor walau berkeinginan karena masalah HB, tensi, dan lain sebagainya.
“Harapan kami adalah agar pendonor yang hari ini sudah donor, jangan berhenti untuk mendonor. Soalnya pasien yang membutuhkan darah itu lebih banyak dibandingkan orang-orang yang mendonor. Maka dari itu, PMI berharap bahwa kegiatan seperti ini semakin rutin dilakukan di berbagai universitas-universitas agar semakin banyak orang yang mendonor.” papar Dicky.
Harapan Dicky agar semakin banyak orang yang melakukan donor darah mendapat respon dari mahasiswa UPH. Terbukti ternyata banyak dari pendonor yang terdaftar merupakan pendonor yang pertama kali melakukan donor.
“Aku terdorong untuk melakukan donor darah karena melihat dan diajak teman aku yang emang udah rutin melakukan donor darah. Jadi aku tergerak saja untuk melakukan hal yang sama. Apalagi aku tahu ini for the good cause. Jadinya aku engga ragu dan berpikir untuk menjadikan donor darah sebagai kegiatan yang akan terus aku lakukan.” pungkas Mary, Mahasiswa Desain Komunikasi Visual UPH 2016.
Seluruh kegiatan donor darah ini merupakan bagian dari program kerja BEM-UPH Tahun Ajaran 2018/2019. Sebelumnya pada Oktober 2018 BEM-UPH juga telah mengumpulkan 478 kantong darah pada Blood Donation I. Sehingga total kantong darah yang telah terkumpul selama tahun kepengurusan BEM-UPH 2018/2019 hingga saat ini berjumlah 1.432.