Teknologi big data di dunia terus berkembang dalam satu dekade terakhir dan menemukan aplikasinya baik bagi dunia usaha maupun politik. Big data bahkan dapat membantu perkembangan ilmu pengetahuan dalam menghasilkan temuan-temuan baru. Perusahaan-perusahaan besar di Indonesia sudah mulai menyadari pentingnya big data, sehingga banyak yang mendirikan divisi big data sendiri.
Hal ini mendorong Universitas Pelita Harapan (UPH) dan OVO mengadakan Kuliah Umum dengan tema ‘Big Data Implementations-Application Layer Design’ pada 15 November 2018 di Gedung D lantai 5 UPH Lippo Villag, yang mendatangkan nara sumber Riki Pribadi, Head of Business Insights & Analytics Product OVO. Kegiatan ini merupakan kerja sama Program Studi (Prodi) Teknik Elektro dan Program Studi Teknik Industri dari Fakultas Sains dan Teknologi (FaST) serta Program Studi Sistem Informasi dari School of Information System and Technology (SISTECH) UPH.
Dalam kuliah umum ini dipaparkan bagaimana teknologi big data mampu memproses dan menganalisis begitu banyak data untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan begitu, maka perusahaan dapat meningkatkan performance sembari memenuhi kebutuhan konsumen. Misalnya saja perusahaan di bidang food & beverage bisa mengetahui siapa saja konsumen yang membutuhkan informasi atau promo-promo tertentu.
“Jadi dengan teknologi big data, sebuah perusahaan yang sudah mengetahui apa business questions-nya dapat menyelesaikan business problems-nya,” ungkap Riki.
Kuliah umum ini memberikan introduksi yang memadai bagi mereka yang belum familiar dengan bidang big data, sekaligus memberikan kedalaman dengan ulasan tentang teknologi di belakang platform big data, implementasi application layer-nya, serta contoh-contoh kasus yang ditangani team data analytics OVO.
Dr. Henri P. Uranus, Ketua Prodi Teknik Elektro UPH mengutarakan bahwa big data adalah salah satu bidang yang mewarnai hiruk pikuk dalam era revolusi industri 4.0.
“Bidang yang merupakan perpaduan dari statistik, komputasi, dan pemrograman ini memungkinkan mereka yang menguasainya, beberapa langkah lebih maju dari kompetitornya dalam mengambil keputusan strategis karena sudah mendapatkan insights dari data-data yang ukurannya sangat besar sebelum menyusun strateginya,” ungkap Henri.
Menurut pandangan I Made Murwantara, Ph.D, dosen SISTECH UPH sekaligus pakar di bidang software engineering lulusan University of Birmingham, UK, trend big data di Indonesia akan meningkat secara signifikan karena penetrasi internet di Indonesia pertumbuhannya cukup tinggi.
“Kini mulai bermunculan perusahaan startup yang mengindikasikan meningkatnya permintaan penggunaan teknologi big data tersebut,” ujar Murwantara.
Murwantara juga menambahkan bahwa mahasiswa SISTECH secara general harus mengenal dengan baik perihal proses pada big data serta fokus pada bagian big data yang ingin dikuasai secara mendalam, agar dapat ikut berkompetisi di dunia industri.
Lebih lanjut, Priskila Christine Rahayu, S.Si., M.T., Ketua Prodi Teknik Industri UPH menuturkan pentingnya pengetahuan mengenai teknologi big data ini bagi mahasiswa.
“Dalam Prodi Teknik Industri, mahasiswa banyak mengolah data statistik, jadi memang pengetahuan terkait big data ini sangat relevan dengan mereka. Karena diharapkan setelah lulus, mereka bisa membantu sebuah perusahaan menjadi lebih produktif secara efisien dan efektif,” terang Priskila.
Kuliah umum ini wajib diikuti oleh mahasiswa Prodi Teknik Industri UPH yang mengambil mata kuliah Analisa dan Perancangan Sistem Informasi, juga Enterprise Resource Planning. Sedangkan bagi mahasiswa SISTECH, pengetahuan tentang big data sudah menjadi bahan utama dalam mata kuliah Frontier Technology dan juga mulai diperkenalkan pada perkuliahan Riset Operasional. Lalu bagi Prodi Teknik Elektro, mahasiswa juga dapat melihat benang merah antara big data dengan mata kuliah Bisnis Teknologi dan Revolusi Industri 4.0 serta Mikrokontroler dan IOT, juga melihat pentingnya mata kuliah Statistik dan Probabilitas.
Ke depannya, UPH dan OVO dapat bekerja sama untuk menyelaraskan apa yang mahasiswa dapat secara teori dengan apa yang terjadi dalam dunia industri. Bentuknya bisa berupa pengadaan seminar atau program internship untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa.