Studi SAP: Pelanggan E-Commerce di Amerika Serikat Harapkan Pengalaman In-Store

Jakarta, 21 November 2018 – SAP SE (NYSE: SAP) hari ini mengumumkan bahwa tujuh dari sepuluh consumer di Amerika Serikat membeli produk-produk fashion secara online namun juga mendambakan pengalaman bertransaksi secara langsung yang ditawarkan oleh retailer, seperti fitting room.

Berikut ini adalah beberapa temuan dalam SAP Consumer Propensity Study terbaru yang mensurvei 1,000 konsumer Amerika Serikat terkait kebiasaan mereka saat berbelanja online.

“Survey mengindikasikan bahwa para pembeli senang dengan kepraktisan berbelanja online, namun merasa biaya pengiriman lebih tinggi dari yang diharapkan atau proses pengembalian yang bertele-tele dengan cepat mengubah pemikiran tersebut,” kata Chris Hauca selaku Head of Strategy, SAP Commerce Cloud. “Para retailer harus mempertimbangkan tentang bagaimana mereka mampu menghilangkan kejutan-kejutan mengganggu untuk consumer. Untuk memastikan pengalaman yang baik dan terus bertahan setelah pembelian, perusahaan perlu terhubung dengan proses-proses yang dihadapi pelanggan, dengan rantai pasokan back-end,”

Beberapa wawasan tambahan dari survey tersebut yang dapat membantu menghindari pengabaian keranjang belanja (Shopping Cart) dan mendorong tambahan pembelian:

  • Menyediakan gratis ongkos kirim: Pelanggan di Amerika Serikat paling sering meninggalkan keranjang belanja mereka karena biaya pengiriman (62 persen).
  • Menyediakan lebih banyak pilihan kepada pelanggan sehingga mereka dapat berpindah secara mulus antara saluran digital dan fisik: Satu dari tiga pelanggan percaya bahwa pengalaman berbelanja online dapat ditingkatkan dengan memiliki toko konvensional untuk mencoba dan menguji produk-produk sebelum membelinya.
  • Menawarkan lebih banyak informasi kepada pelanggan guna menolong mereka membuat pilihan: 47 persen pembeli di Amerika yang disurvei mempercayai bahwa pengalaman berbelanja dapat ditingkatkan dengan alat perbandingan yang menganalisa perbedaan harga dan spesifikasi antara dua produk yang mirip. Berdasarkan survey, 40 persen responden telah memakai keranjang belanja sebagai cara untuk membandingkan harga dengan situs-situs dan merk lain.

Related posts

Leave a Reply