Jakarta, Indonesia, 26 November 2018 – Signify (Euronext: LIGHT), pemimpin dunia di bidang pencahayaan, hari ini mengumumkan bahwa perusahaan telah menyelesaikan program Kampung Terang Hemat Energi (KTHE) 2017-2018, dengan membawa akses pencahayaan bagi masyarakat yang sebelumnya tinggal dalam “kegelapan” di Sumatra Utara, Bali Timur, Kalimantan Tengah dan Maluku. Secara total, tercipta lebih dari 2.850 titik penerangan baru menggunakan Philips Solar Home Lighting System dan Road Lighting System untuk menerangi rumah-rumah dan berbagai fasilitas umum di sana.
“Tinggal di kota di mana akses ke pencahayaan diperoleh hanya dengan sekali klik, sering membuat kita menganggap pencahayaan sebagai hal yang sepele. Kita gagal untuk menyadari bahwa ada orang lain yang masih hidup dalam kegelapan karena tinggal di daerah terpencil atau tidak mampu membeli listrik,” kata Rami Hajjar, Country Leader untuk operasi/bisnis Signify di Indonesia. “Kami mendorong upaya-upaya untuk menyediakan akses pencahayaan bagi kelompok masyarakat ini dengan menggunakan sistem Philips LED bertenaga surya. Kami senang melihat bagaimana mereka sekarang dapat hidup, bekerja dan bepergian dengan lebih aman, mencapai hasil pendidikan yang lebih baik, dan meningkatkan kesehatan serta aktivitas ekonomi mereka.”
Program Kampung Terang Hemat Energi 2017-2018 memberikan kepada setiap desa terpilih paket pencahayaan Philips LED tenaga surya yang inovatif, yang mencakup Solar Indoor Lighting System, untuk mendukung kegiatan di dalam rumah dan pekerjaan rumah tangga; Philips Lifelight yang 10 kali lebih terang dari lampu minyak tanah, untuk penggunaan di luar rumah/area publik; dan Solar LED Road Light System untuk menerangi jalan, jembatan atau dermaga desa.
Selama program berjalan, dari 2017 hingga 2018, Signify mendistribusikan hampir 1.200 Philips Solar Lighting Systems bagi sekitar 20 desa terpencil, dengan jumlah populasi gabungan lebih dari 15.000 orang yang memperoleh manfaat dari desa-desa yang kini lebih terang.
Cahaya penting untuk meningkatkan kehidupan masyarakat
Memiliki akses ke sumber pencahayaan yang baik sangat penting untuk meningkatkan kehidupan masyarakat karena hal tersebut berdampak pada aspek sosial dan ekonomi.
Tiga bulan setelah perusahaan mendistribusikan lebih dari 500 Philips Solar Lighting Systems ke lima desa dan tiga dusun di Kalimantan Tengah, dengan populasi gabungan sebanyak 8.000 orang, setiap keluarga mampu menghemat rata-rata Rp204.000 per bulan yang sebelumnya digunakan untuk membeli bahan bakar atau minyak tanah. Sekitar tiga perempat dari penduduk (76%) mengungkapkan bahwa mereka melakukan setidaknya satu aktivitas baru di malam hari berkat penggunaan pencahayaan tenaga surya di rumah. Selain itu, terdapat penurunan laporan masalah pernapasan (oleh 13% penduduk) dan iritasi mata (4% dari penduduk).
Di Maluku, melalui mitra kami Kopernik, kami bekerjasama dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Banyak desa di wilayah ini dikategorikan sebagai desa tertinggal, sehingga TNP2K membantu Signify untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan 10% rumah tangga paling miskin.
Dengan memanfaatkan sumber cahaya yang berlimpah dari matahari, kita dapat menjembatani kesenjangan dalam kemiskinan pencahayaan dengan solusi terbaik untuk meningkatkan kehidupan masyarakat, tidak hanya bagi penduduk kota, tetapi juga untuk masyarakat yang tinggal di luar jaringan listrik. Pencahayaan Philips LED tenaga surya kami memiliki konsumsi daya yang sangat rendah dan benar-benar fleksibel untuk dipasang di daerah terpencil tanpa akses listrik.
Program Kampung Terang Hemat Energi dimulai tahun 2015. Sejak itu, Signify telah menciptakan lebih dari 3.000 titik penerangan baru di lebih dari 30 desa di Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Bali Timur, Kalimantan Tengah dan Maluku, dan menerangi kehidupan lebih dari 30.000 orang.
Bantuan darurat pencahayaan untuk para korban bencana alam
Beberapa bulan terakhir kita telah melihat bagaimana Sulawesi Tengah (Palu, Sigi dan Donggala) dilanda bencana alam. Hari ini, kami dengan rendah hati menyampaikan bahwa Signify telah menyiapkan donasi senilai Rp5 miliar yang terdiri dari berbagai produk pencahayaan, termasuk bohlam, lampu jalan dan luminer serta penerangan tenaga surya, untuk masyarakat di Sulawesi Tengah yang akan diserahterimakan kepada mitra LSM kami, Kopernik. Selain itu, karyawan kami juga telah memprakarsai pengumpulan donasi berupa uang yang setelah ditambahkan oleh perusahaan, berjumlah Rp50 juta dan baru-baru ini disampaikan kepada UNICEF untuk membantu menolong anak-anak yang terkena dampak bencana tersebut.
Sebelumnya, Signify juga turut ambil bagian dalam menyediakan akses pencahayaan di wilayah terdampak bencana di Lombok di mana penduduknya kini mulai bangkit dan membangun kembali. Pada bulan Oktober, kami menyumbangkan 800 lentera tenaga surya Philips untuk korban gempa bumi Lombok yang masih tinggal di tempat-tempat pengungsian atau hunian sementara.
“Berita tersebut sangat memprihatinkan. Saya – dan seluruh keluarga besar Signify – menyampaikan simpati kepada korban dan keluarga mereka di sana. Saya rasa semua orang turut merasakan dampak dari bencana alam ini. Di Signify kami berkomitmen untuk menciptakan ‘Kehidupan yang Lebih Cerah, dan Dunia yang Lebih Baik’ dan kami berupaya mendukung penanganan dan pemulihan paska bencana dengan menyediakan akses pencahayaan bagi wilayah yang membutuhkannya,” tambah Rami.
Signify menjadi nama perusahaan baru dari Philips Lighting terhitung sejak 16 Mei 2018. Nama legal dari Signify akan diterapkan di Indonesia pada awal 2019.