Jakarta, 14 Agustus 2018 – #SiapaBilangGakBisa jadi wanita di luar ekspektasi yang kenyataannya masih sulit diwujudkan untuk wanita Indonesia. Pantene melakukan survei dan hasilnya cukup menarik di mana 9 dari 10 wanita Indonesia yang telah mengikuti survei Pantene* merasa harus selalu memenuhi ekspektasi dari keluarga dan juga masyarakat yang memiliki harapan tertentu terhadap mereka. Seolah peran wanita sudah ditentukan sejak lahir, para wanita berupaya untuk tidak mengabaikan setiap ekspektasi tersebut agar segala sesuatunya tidak menjadi sebuah kesalahan dan masalah yang rumit.
Ketika mereka harus memilih antara melanjutkan pendidikan, memilih pekerjaan yang tepat atau menentukan waktu untuk menikah, di saat itulah mereka harus memutuskan untuk tujuan hidup mereka. Sebagian besar wanita Indonesia yang telah mengikuti survei dari Pantene* mengatakan, bahwa perjalanan mencapai tujuan hidup itu tidak pernah mudah. Mereka harus selalu mengatasi setiap rintangan yang terjadi karena mereka tahu itu semua akan membuat mereka lebih bijaksana, kuat dan percaya diri.
Bagi 91% wanita Indonesia mengaku ingin memiliki keluarga dan menjajaki dunia karir di saat yang bersamaan, namun banyak kendala yang membuat mereka tidak dapat melakukan keduanya*. 48% di antaranya karena tidak memiliki kesempatan untuk belajar, 38% merasa harus menyeimbangkan antara pekerjaan dan pendidikannya, sedangkan 28% lagi harus berjuang melawan ekspektasi dan kritikan sosial dari masyarakat*.
Raline Shah, PANTENE Indonesia Brand Ambassador mengatakan “Banyak yang beranggapan bahwa wanita lebih baik menikah secepatnya, dan anggapan ini juga berlaku terhadapku yang sudah mulai menginjak usia kepala 3. Banyak orang yang mempertanyakan alasan aku yang masih single. Padahal, dengan statusku sekarang ini dapat membantuku menjadi lebih fokus terhadap karir dan dapat menghasilkan karya yang optimal dan yang paling penting aku bahagia menjalani semuanya”.
“Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa saya ikut berpartisipasi dalam jajaran projek besar MRT Jakarta. Keinginan mengubah cara bertransportasi di Jakarta menjadi panggilan untuk kembali ke Indonesia, walaupun menjadi satu-satunya wanita dalam jajaran direksi di proyek ini saya tidak pernah menganggap bahwa profesi saya ini adalah profesi untuk laki-laki saja tapi ini adalah dunia saya, dimana saya merasa saya dapat berkontribusi dan berkarya,” ungkap Silvia Halim, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta.
“Sebagai seorang ibu dengan 2 anak berkebutuhan khusus, aku selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anakku dan berusaha semaksimal mungkin untuk mendidik dan membesarkan mereka menjadi kebanggaan keluarga. Aku harus selalu optimis bahwa anak-anakku dapat melakukan apapun sesuai minat dan bakat mereka,” ujar Agatha Suci, Penyanyi.
Menurut Angkie Yudistia, Pendiri Thisable Enterprise “Walaupun memiliki keterbatasan ketika kehilangan pendengaranku, hal tersebut tidak menghentikan aku untuk terus berjuang. Aku harus tetap bisa menjadi pemimpin untuk diriku sendiri agar dapat memfasilitasi serta mewadahi para disabilitas lainnya.”
“Pantene memahami bahwa sebagian besar wanita Indonesia ingin mengejar lebih dari sekedar jalan yang mereka harapkan, karena mereka percaya itu semua dapat membawa kebaikan yang lebih besar untuk dirinya sendiri dan juga orang lain. Untuk itu kami ingin menunjukkan bahwa wanita Indonesia dapat menjadi wanita di luar ekspektasi melalui cerita para wanita kuat yang diangkat oleh Pantene dan semoga cerita para wanita kuat ini menginspirasi lebih banyak wanita di Indonesia,” ujar Ovidia Nomia, Senior Communications Manager P&G Indonesia.
Dalam hidup akan selalu ada dua sisi yang saling bertolak belakang, namun setiap wanita berhak memilih bahkan membuktikan bahwa mereka mampu menjadi seseorang yang melampaui ekpektasi tersebut. Terutama bagi setiap wanita Indonesia yang berani mengejar cita-citanya dan tetap bertanggung jawab atas apa yang telah menjadi jalan hidup mereka #SiapaBilangGakBisa.