Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan Meninggal Dunia, Berikut Profil Lengkapnya

Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan Meninggal Dunia, Berikut Profil Lengkapnya

Seremonia.id – Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Presiden UEA, tengah menjadi sorotan saat ini, karena telah meninggal di usia nya 74 tahun. Berikut ini adalah profil lengkap Sheikh Khalifa.

Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, juga disebut Khalīfah bin Zāyid l Nahyān, (lahir 1948, Al-Ain, emirat Abu Dhabi [sekarang di Uni Emirat Arab]—meninggal 13 Mei 2022), presiden Uni Emirat Arab (2004– 22) dan emir konstituen emirat Abu Dhabi (2004–22).

Khalifa adalah putra pertama Sheikh Zayed ibn Sultan Al Nahyan, yang menjabat sebagai penguasa Abu Dhabi dan kepala dinasti Nahyan dari 1966 hingga 2004 dan sebagai presiden Uni Emirat Arab dari 1971 hingga 2004.

Khalifa dibesarkan di Al-Ain , salah satu kota terpenting di emirat, dan menjadi perwakilan resmi ayahnya untuk wilayah tersebut ketika yang terakhir menjadi emir pada tahun 1966.

Pada Juli 1971, hanya beberapa bulan sebelum pembentukan dan kemerdekaan Uni Emirat Arab, Khalifa diangkat sebagai perdana menteri Abu Dhabi (posisi yang kemudian dinamai kembali sebagai Ketua Dewan Eksekutif Abu Dhabi).

Dia berperan penting dalam mengembangkan emirat dengan menggunakan kekayaan minyaknya yang besar dan mendorong investasi swasta dari warga Abu Dhabi melalui program pinjaman. P

ada 1980-an ia menjadi ketua Dewan Perminyakan Tertinggi Abu Dhabi.

Karena dia telah menjadi administrator yang cakap di Abu Dhabi dan, sejak 1969, putra mahkota emirat, tidak mengherankan ketika Khalifa menggantikan ayahnya sebagai presiden negara itu pada tahun 2004 setelah kematiannya.

Selama masa pemerintahannya, Dewan Nasional Federal penasehat mulai memilih setengah dari semua anggotanya melalui sistem perguruan tinggi pemilihan, dan pada tahun 2015 perguruan tinggi pemilihan mencakup sekitar sepertiga dari semua warga usia pemilih.

Bantuannya kepada Dubai, emirat konstituen tetangga, yang kebijakannya menjadi semakin independen dari federasi hingga krisis keuangan global 2007-08, membantu memperkuat kepemimpinan Abu Dhabi dalam agenda kebijakan negara tersebut.

Pada tahun 2014 Khalifa menderita stroke. Dia kemudian mempertahankan peran seremonial sebagian besar sementara tanggung jawab untuk urusan sehari-hari Abu Dhabi dan Uni Emirat Arab jatuh pada saudara-saudaranya, terutama Mohamed, putra mahkota.

Related posts

Leave a Reply