Jakarta 12/11/2017 – Suasana car free day (CFD) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia Jakarta hari ini, Minggu, 12 November 2017 terasa lain dari akhir pekan biasanya. Lebih kurang 10 ribu orang yang berasal dari jajaran kesehatan, jajaran Kementerian/Lembaga, BUMN, institusi pendidikan kesehatan, mitra kesehatan, dan organisasi masyarakat telah berkumpul di sekitar Bundaran HI. Dengan tujuan yang sama, yakni menjadikan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang diperingati setiap tanggal 12 November setiap tahunnya, menjadi momentum untuk menggaungkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) bagi semua komponen bangsa di seluruh Indonesia agar dapat melakukan perilaku hidup sehat untuk mencegah berbagai ancaman penyakit.
“Kami ingin agar masyarakat dapat berperilaku hidup sehat secara terus menerus dalam kehidupan sehari- hari”, tutur Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, dalam sambutannya pada Puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-53 di Bundaran HI, Jakarta (12/11).
Puncak peringatan HKN ke-53 dihadiri pula oleh Wakil Presiden RI, H.M. Jusuf Kalla; Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan; Menteri Hukum dan HAM, Yasona Laoly; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo; dan Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara. Sejumlah Kementerian dan Lembaganlain juga turut memeriahkan acara ini dengan mengirimkan utusan masing-masing.
Keluarga Sehat, Indonesia Sehat
Tema HKN ke-53 tahun ini sejalan dengan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang menekankan pada pentingnya peran keluarga dalam pembangunan kesehatan. Lingkungan keluarga memberikan dasar bagi seseorang untuk memiliki kebiasaan, perilaku dan gaya hidup yang sehat. Karena itu, karena itu upaya untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat adalah dimulai dari lingkungan keluarga.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang menjadi inti Pembangunan Kesehatan sesuai dengan UU Kesehatan Nomor 36 tahun 2009. Guna mendukung program tersebut, Kemenkes telah mengeluarkan Permenkes Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) pada dasarnya merupakan integrasi pelaksanaan program-program kesehatan baik upaya kesehatan perorangan (UKP) maupun upaya kesehatan masyarakat (UKM) secara berkesinambunganyang berfokus pada data dan informasi dari profil kesehatan keluarga.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
Sebuah kenyataan bahwa kesehatan merupakan hal yang utama dan mendasar, dan keberhasilan program kesehatan tidak terlepas dari peran masyarakat dan dukungan lintas sektor terkait, maka terbitlah Inpres Nomor 1 tahun 2017 tentang GERMAS pada 27 Februari 2017. Selain untuk menurunkan penyakit, GERMAS yang diprakarsai oleh Presiden RI ini bertujuan pula untuk menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk sekaligus menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan. Melalui GERMAS, diharapkan agar kerjasama antar sektor dan lintas program menjadi katalisator bagi masyarakat untuk mampu berperilaku hidup sehat, yang pada akhirnya dapat membentuk sumber daya manusia Indonesia yang unggul, pondasi bangsa Indonesia yang kuat.
Dalam kehidupan sehari-hari, menerapkan pola hidup yang sehat merupakan salah satu wujud dari revolusi mental. GERMAS mengajak masyarakat untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan yang tidak sehat. Menjadi mau melakukan langkah kecil perubahan pola hidup ke arah yang lebih sehat.
GERMAS mengangkat beberapa aktifitas, antara lain: Melakukan aktifitas fisik, Mengonsumsi sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi alkohol, Memeriksa kesehatan secara rutin, Membersihkan lingkungan, dan Menggunakan jamban. Pada tahap awal implementasinya, GERMAS secara nasional baru berfokus pada tiga kegiatan sederhana, yaitu: 1) Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, 2) Mengonsumsi buah dan sayur; dan 3) Memeriksakan kesehatan secara rutin minimal 6 bulan sekali sebagai upaya deteksi dini penyakit. Alasannya, tiga kegiatan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga, serta dapat dilakukan mulai saat ini juga, dan tidak membutuhkan biaya yang besar
Peluncuran Maskot GERMAS
Pada puncak peringatan HKN ke-53, Wapres RI didampingi Menkes meluncurkan maskot GERMAS yang bernama Si GABU. Karakternya terinspirasi dari Burung Garuda dengan figur yang menggemaskan namun tetap menggambarkan semangat untuk sehat. Sehingga dengan adanya maskot ini, diharapkan masyarakat akan lebih mengenal dan selalu ingat untuk menerapkan GERMAS. Maskot ini merupakan hasil karya dari anak bangsa, pemenang Lomba Desain Maskot GERMAS yang diselenggarakan oleh Kemenkes beberapa waktu lalu.
Sepeda Tour De Sabang-Jakarta 3000K Indonesia Sehat
Pada kesempatan yang sama, Menkes juga menyambut para peserta gowes yang mengiringi para pesepeda yang telah berhasil menaklukkan tantangan etape sepeda Tour De Sabang – Jakarta yang telah menempuh jarak 3.000 KM.
Diawali dari titik start yakni titik nol kilometer Sabang pada Sabtu, 14 Oktober 2017 lalu, Tour DeSabang-Jakarta 3000K Indonesia Sehat dibagi menjadi 20 etape yang dikelompokan menjadi 3 group etape, yaitu Group Etape A (Sabang – Tebing Tinggi 935,7 KM), Group Etape B (Tebing Tinggi – Jambi 1.104,7 KM) dan Group Etape C (Jambi – Jakarta 880,7 KM).
Berbagai Aktivitas Sehat Warnai Puncak HKN ke-53
Dimulai dengan kegiatan aktivitas fisik dengan senam bersama, juga ditampilkan senam peregangan secara massal. Senam peregangan ini merupakan salah satu aktifitas yang telah secara rutin diterapkan di lingkungan kantor Kementerian Kesehatan, yakni berupa remainder pada pukul 10.00 dan 14.00 WIB setiap harinya.
Selain itu, diselenggarakan juga karnaval sehat, serta bazaar buah, sayur dan ikan. Terdapat pula tenda pemeriksaan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) melalui pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut, tekanan darah, pemeriksaan gula darah dan pemeriksaan kolesterol bagi masyarakat secara gratis.