Dhaka, Bangladesh – “Balonku ada lima, rupa-rupa warnanya, hijau, kuning, kelabu, merah muda dan biru…” lagu anak-anak berjudul “Balonku” ini terdengar dinyanyikan dengan semangat dari Aula KBRI Dhaka, nadanya sedikit tidak biasa dan pengucapannya pun terdengar sangat unik. Rupanya yang menyanyikan lagu ini adalah warga negara Bangladesh, para murid kelas Bahasa Indonesia yang diajarkan di KBRI Dhaka dua kali seminggu.
Pengajarnya adalah Bapak Ahmad Zamhari, beliau dengan telaten mengajarkan Bahasa Indonesia baik dalam penulisan maupun pengucapan. Materi yang diajarkan berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bernama BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing). Materi ajaran tersebut sudah didasarkan pada standar internasional. Seperti umumnya kelas bahasa, para murid juga akan menghadapi ujian kenaikan tingkat.
Para murid kelas Bahasa Indonesia sebagian besar adalah Staf Lokal KBRI Dhaka, seperti Bapak Khatim Ali yang sudah menjadi bagian dari keluarga besar KBRI Dhaka sejak tahun 1977. Kini, diusianya yang tidak muda lagi, Pak Khatim Ali masih semangat belajar Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, tidak kalah dengan murid lain yang berusia lebih muda.
Umumnya para murid kelas Bahasa Indonesia sudah dapat berbicara Bahasa Indonesia, namun untuk penulisan dan tata Bahasa merupakan pekerjaan rumah tersendiri. Mengingat Bangladesh tidak menggunakan latin alphabet seperti di Indonesia, Bangladesh menggunakan Bengali alphabet (বাংলা লিপি – Bangla lipi) yang diturunkan dari Brahmi alphabet. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat para murid untuk belajar, tak jarang kelas dipenuhi gelak tawa saat terjadi kesalahan dalam penulisan maupun pengucapan. “tidak apa-apa salah, (yang) penting semangat!” seru Pak Ali, murid lain di kelas ini yang tidak pernah kehabisan energi.
Kelas Bahasa Indonesia yang dimulai sejak September 2018 ini merupakan persiapan bagi rencana KBRI Dhaka untuk membuka Pusat Kebudayaan Indonesia-Bangladesh. Pusat Kebudayaan ini akan diisi dengan ragam budaya Indonesia antara lain dengan diadakannya kelas Bahasa Indonesia, Tari-Tarian, serta Pencak Silat.