Rumah Tahanan Negara (Rutan) Bantaeng rutin memfasilitasi pendidikan Agama islam dan aqidah akhlaq bagi Warga Binaan Pemasyarakatan. Seperti terlihat pada Selasa (25/9) saat dilakukan pembinaan mental rohani dengan menghadirkan pemateri dari Kantor Urusan Agama Kabupaten Bantaeng, Abdul Asis Lallo.
Bertempat di Masjid At Taubah Rutan Bantaeng, para WBP mendapat materi “Perjalanan Hidup Manusia”. Menurut Asis, perjalanan hidup manusia di dunia bagaikan mata air jernih menjadi sungai yang berliku-liku, dicemari sampah-sampah kehidupan. Terkena polusi duniawi, airnya jadi kotor dan busuk, namun lautan selalu menerima air kotor-busuk yang kembali kepadanya.
Air kotor itu lalu dibersihkan dan diangkat derajatnya jadi awan, bening lagi jadi air hujan, dan bermanfaat lagi. “Allah lautan ampunan, lautan kasih sayang akan menerima siapa saja yang kembali kepada-Nya. Allah akan mengangkat manusia dari keterpurukan bagi yang bertawakal dan bertakwa kepadaNya. Agama akan memberikan pedoman dan pegangan bagi manusia tentang bagaimana kehidupan ini harus dijalani agar manusia dapat sadar kemana mereka akan kembali setelah kehidupan di dunia ini berakhir,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Rutan Bantaeng, Muhammad Ishak, menerangkan pendidikan Agama Islam berperanan penting dalam mengembangkan mental karena bersumber langsung dari Al Quran dan Al Hadits.
“Pada dasarnya pendidikan Islam memiliki peran yang konkret dalam pembentukan kepribadian, terlebih lagi dengan pendidikan akhlak. Pendidikan akhlak mampu menjadi tolak ukur bagi perkembangan mental seseorang. Bukan hanya dikurung di dalam sel jeruji besi, mereka juga dibina untuk memperbaiki perbuatan dan sifatnya,” ujar Ishak.
Bimbingan Agama Islam tentang akidah akhlaq ini diharapkan mengembalikan kesadaran WBP melalui kekuatan iman yang tertanam dalam jiwanya, menumbuhkan kembali sikap optimisme para WBP untuk tidak mengulangi perilaku buruk yang telah mereka lakukan, serta memperbaiki sikap tingkah laku manusia.