Palembang, 6 Januari 2022. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin didampingi Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, dr. Abdul Kadir bertolak ke Sumatera Selatan untuk melakukan kunjungan kerja pada Rabu (5/1).
Dalam kunjungannya, rombongan meninjau sejumlah rumah sakit, diantaranya RS Rivai Abdullah, RSUP Dr. Mohammad Moeis, dan RSUD Siti Fatimah.
Dihadapan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dan jajaran rumah sakit di Provinsi Sumatera Selatan, Menkes mengatakan bahwa rumah sakit harus mampu mengembangkan layanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan ini bisa dilihat dari angka kesakitan yang tinggi serta trend penyakit yang terus meningkat di wilayah tersebut.
“Kita harus mulai melihat, layanan rumah sakit seperti apa yang dibutuhkan masyarakat, karena masing-masing daerah memiliki epidemiologis yang berbeda. Namun untuk saat ini hampir di semua daerah sama, yaitu penyebab kematian paling tinggi adalah : jantung, stroke dan kanker. Jadi kita bisa arahkan kesana,” kata Menkes.
Setiap rumah sakit bisa menetapkan sendiri layanan unggulan apa yang ingin dikembangkan. Menkes menyontohkan salah satu layanan unggulan yang bisa dikembangkan rumah sakit adalah layanan untuk penyakit jantung. Presentase di Indonesia untuk layanan kesehatan jantung masih sangat minim. Hal ini berimbas pada masa tunggu pengobatan yang sangat lama.
“Bedah jantung terbuka di Indonesia hanya bisa di 20 provinsi, akibatnya antriannya menjadi panjang. Sekarang bagaimana kita bisa lebih cepat menanganinya. Alat mungkin dapat kita penuhi, namun yang menjadi masalah adalah ketersediaan SDM Kesehatan,” terangnya.
Menkes menambahkan pengembangan layanan kesehatan tidak hanya soal penyediaan alat-alat yang canggih, namun harus didukung oleh management, komitmen, dukungan finansial dan ketersediaan SDM kesehatan yang berkualitas.
“Untuk memenuhi ketersediaan SDM Kesehatan, kami telah menjalin kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi untuk mempercepat mencetak dokter-dokter ahli,” tutur Menkes.
Di Palembang sendiri telah memiliki RSUD Provinsi Siti Fatimah yang memiliki layanan unggulan penyakit jantung. Menkes ingin spesialisasi ini didukung dengan sistem rujukan yang baik guna memudahkan akses pengobatan pasien. Dengan demikian angka keparahan bahkan kematian bisa ditekan.
Untuk itu, Menkes berharap melalui pergeseran paradigma ini, mampu menjawab kebutuhan layanan kesehatan masyarakat yang kian kompleks.