Dusseldorf, 25 Oktober 2018: “Lombok telah bangkit kembali dan aman untuk dikunjungi pasca gempa.“ Hal tersebut ditekankan oleh Konjen RI Frankfurt, Toferry P. Soetikno, pada acara promosi wisata Indonesia di Kota Düsseldorf, tanggal 25 Oktober 2018. Acara dengan tema Indonesia: 17.000 Islands of Natural and Cultural Beauty tersebut menghadirkan sekitar 50 orang dari berbagai travel agencies/tour operators (TA/TO) Jerman yang berkedudukan di Düsseldorf dan sekitarnya. Kegiatan ini bekerjasama dengan IHK (Kamar Dagang dan Industri) Dusseldorf dan Visit Indonesia Tourism Office (VITO) Jerman.
Konjen RI dan perwakilan dari VITO, Jasmin Lange, menyampaikan update situasi terkini pasca gempa yang melanda Lombok dan juga Sulawesi, bahwa saat ini kondisi dan situasi berangsur pulih. Mengutip Lonely Planet edisi 2018, buku panduan wisata terbesar dunia, Konjen RI menyampaikan bahwa Jerman dan Indonesia memiliki kesamaaan dimana keduanya terpilih sebagai 10 negara terbaik untuk dikunjungi tahun 2019. Jerman berada diperingkat 2 dan Indonesia berada pada peringkat 7.
Hal tersebut mencerminkan kepercayaan wisatawan asing terhadap Indonesia sebagai destinasi pariwisata meski telah terjadi beberapa kali gempa bumi. Disampaikan bahwa tidak semua wilayah di Lombok dan Sulawesi terkena dampak gempa dimana wilayah Lombok Selatan dan Menado (serta Bunaken) tetap dapat dikunjungi saat ini. Disampaikan pula proses pembangunan kembali telah dilakukan sehingga dalam waktu dekat wilayah utara Lombok akan siap menerima wisatawan asing.
Para peserta menyambut baik acara promosi tersebut mengingat banyaknya liputan media internasional tentang gempa secara terus menerus yang berdampak negatif terhadap citra Indonesia sebagai destinasi pariwisata. Dengan demikian, perlu ada kerja sama dengan kalangan media dan melakukan lebih banyak promosi guna mengembalikan kepercayaan wisatawan asing. Promosi kali ini dianggap berguna bagi para TA/TO karena mendapatkan informasi terbaru tentang perkembangan positif dari Lombok.
Beberapa peserta menyarankan adanya kegiatan promosi secara spesifik yang dikembangkan Indonesia untuk tujuan destinasi tertentu terkait “10 New Balis“. Strategi ini juga dilakukan oleh Spanyol serperti halnya dalam mempromosikan destinasi tertentu seperti Mallorca. Sebagai tindak lanjut, TA/TO dari Cologne dan Aachen sepakat untuk membantu KJRI Frankfurt melakukan promosi pariwisata Indonesia diwilayahnya. Perusahaan travel guide online di Dortmund yang memiliki 6 juta followers juga siap bekerjasama dengan KJRI Frankfurt untuk merebut pasar generasi millennials Jerman.
Acara ini turut memperkenalkan budaya Indonesia melalui tarian Panyembrama dari Bali, dan berbagai kuliner Indonesia yang disiapkan restoran Dayang Sumbi yang berlokasi di Kota Mülheim. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan promosi ketiga yang dilakukan KJRI Frankfurt. Kegiatan promosi berikutnya rencana akan dilakukan di Frankfurt pada bulan Desember 2018.
Mengingat industri pariwisata juga perlu didukung oleh infrastruktur bandar udara, pada kunjungan ke Dusseldorf tanggal 25 Oktober 2018, Konjen RI mengunjungi perusahaan AviAlliance di bandara internasional Düsseldorf dan bertemu dengan Director Mergers and Acquisitions. Pertemuan dilakukan guna mendorong realisasi investasi AviAlliance pada beberapa bandara di Indonesia.
Selain itu, pada hari yang sama Konjen RI juga menemui Walikota Düsseldorf, Mr. Thomas Geisel, untuk membahas penjajakan kerja sama Dussledorf dengan kota-kota di Indonesia. Dibahas pula upaya memperkenalkan potensi perdagangan, investasi, dan pariwisata Indonesia di Düssedorf yang dikenal sebagai “The Most Asian City in Germany.” Mr. Geisel menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan promosi pariwisata Indonesia yang dilakukan di kota Dusseldorf.