Jakarta, 16 Oktober 2018 – Setelah beberapa waktu yang lalu mendapatkan pendanaan Series B dari tiga investor global, Ralali.com terus melakukan ekspansi baik dari segi bisnis maupun teknologi. Tak berhenti pada peluncuran fitur Ralali Wallet pada awal Oktober lalu, kali ini di bulan yang sama Ralali.com meluncurkan Business Intelligent Group (BIG) sebagai fitur apps in apps. Inovasi yang agresif ini terus dilakukan sebagai salah satu upaya Ralali.com dalam mengembangkan layanan untuk membantu penggunanya.
Fitur ini mengelompokkan produk-produk yang dijual di Ralali.com dalam beberapa kategori, disesuaikan dengan bidang usahanya. Saat ini sudah terdapat 5 kategori BIG, yakni BIG RESTO untuk produk usaha di bidang kuliner, BIG HOME untuk bidang bahan bangunan. BIG AUTO untuk bidang automotif, BIG MARKET untuk bidang retail, dan BIG AGENT untuk bidang jasa.
Joseph Aditya, CEO Ralali.com, menerangkan bahwa fitur ini dibuat untuk memberikan kemudahan bagi para pengguna Ralali.com dalam mencari barang yang sesuai dengan jenis usahanya. Sebagai contoh, pengusaha martabak dapat masuk ke BIG RESTO yang khusus menyediakan beragam produk bisnis kuliner, sehingga hasil pencariannya menjadi semakin relevan dan dapat menghemat waktu.
“Sedari awal kami hadir untuk memudahkan para pelaku usaha di Indonesia, khususnya UMKM. Dengan kehadiran BIG, diharapkan efisiensi berbelanja meningkat dan pengusaha dapat mengalokasikan waktunya untuk pengembangan bisnis,” ungkap Joseph.
Nama BIG sendiri juga berarti ‘besar’ atau ‘raksasa’ sebagaimana visi besar Ralali.com untuk memajukan UMKM dengan bantuan teknologi. Ralali.com sendiri diharapkan dapat menjadi aplikasi one stop apps bagi para pelaku usaha. Selain fitur Ralali Wallet dan BIG, Ralali.com telah menyediakan layanan pembayaran tagihan dan pemesanan khusus (Request Quotation) untuk kebutuhan bisnis.
Fitur ini sudah dapat diakses pada aplikasi Ralali.com bagi pengguna iOS dan Android. Aplikasi Ralali.com sendiri saat ini sudah diunduh sebanyak lebih dari 40 ribu kali di AppStore dan PlayStore. “Penggunanya didominasi oleh pengguna Android”, Joseph menambahkan.