Singkawang, 13 Oktober 2018 – Puskesmas kini tidak lagi menunggu pasien datang untuk berobat, tapi tenaga kesehatan Puskesmas datang ke rumah warga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan keluarga. Dengan seperti itu, penyakit yang sedang diderita oleh warga akan terlacak dan dapat langsung dilakukan pengobatan atau pencegahan.
Kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk sebuah program yang dinamakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Sekretaris Jenderal, Kementerian Kesehatan RI, dr. Untung Suseno Sutarjo mengatakan PISPK bukan program baru, melainkan cara kerja baru untuk mengintegrasikan semua program kesehatan di Puskesmas.
”Ini (PISPK) adalah cara kerja Puskesmas yang kita luncurkan dua tahun lalu supaya program kesehatan di Puskesmas kita integrasikan sehingga pelaksanaannya lebih mudah,” ucap dr. Untung di Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (13/10).
Masalah kesehatan tidak bisa ditangani oleh satu progam kesehatan saja, tapi harus dilakukan secara keseluruhan. Karena itu yang diintegrasikan dalam PISPK bukan hanya progam saja, tapi SDM kesehatan, pembiyaan, dan upaya-upaya peningkatan mutu.
Misalnya, seorang bidan tidak hanya memamahi KIA, bidang Kesehatan Lingkungan tidak hanya memahami tentang kesehatan lingkungannya saja. Tetapi semua tenaga kesehatan di Puskesmas harus mengetahui semua program yang ada di Puskesmas.
”Dengan seperti itu, sehingga pelaksanaanya kita saling membantu, baik dalam SDM, pembiayaan, dan upayanya,” kata dr. Untung.
Pada pelaksanaanya, dr. Untung menjelaskan, tenaga kesehatan Puskesmas melakukan kunjungan ke rumah warga untuk mendata masalah kesehatan yang ada dalam sebuah keluarga. Pada saat itu pula tenaga kesehatan Puskesmas melakukan pemeriksaan aspek lainnya seperti bagaimana perilaku hidup bersih dan sehatnya, dan bagaimana kesehatan lingkungannya.
”Kita pendekatannya adalah kejar kasus masalah kesehatan, kita tidak tunggu di Puskesmas, tapi kita langsung datang ke keluarga untuk menemukan masalah kesehatan atau active case finding. Jadi kita benar-benar mau mencari kasus kesehatan ke rumah-rumah,” jelas dr. Untung.
Sebelum ke Singkawang, dr. Untung beserta rombongan meninjau Puskesmas Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang. Dr. Untung mengaku pelaksanaan PISPK di Puskesmas Jagoi Babang dan di Puskesmas Singkawang telah dilaksanakan dengan baik.
Namun, masih ada tantangan dalam hal pendataan penyakit ke rumah warga. Tantangan tersebut adalah akses yang sulit dan ketika dilakukan pendataan, warga tidak ada di rumah. Solusinya, tenaga kesehatan melakukan kontrak waktu dengan warga untuk tetap di rumah ketika dilakukan pendataan.
Ke depannya, dr. Untung mengharapkan pendataan PISPK di Bengkayang dan Singkawang dapat dilakukan secara menyeluruh agar penyakit yang akan timbul di masyarakat dapat dengan cepat dicegah.