Jakarta, 24 November 2023 – MNC Sekuritas memperkirakan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) (IDX: PGEO) akan terus mengalami lonjakan harga sahamnya. MNC Sekuritas memberikan rekomendasi beli (buy) untuk saham PGEO dengan target harga Rp 1.830 per lembar saham.
Menurut Alif Ihsanario, Analis Riset MNC Sekuritas, “Rating ini diberikan karena pertumbuhan yang stabil dari PGEO, proyek-proyeknya yang strategis, dan dukungan yang kuat dari pemerintah terhadap pengembangan energi terbarukan.” Analisis tersebut didasarkan pada penelitian mendalam terhadap perkembangan saham dan kinerja bisnis PGEO. Dalam laporan yang diumumkan pada 17 November 2023, Alif menyatakan bahwa target harga saham yang diprediksi mencapai Rp 1.830 per lembar saham mencerminkan potensi kenaikan sebesar 46,4% dari harga saat ini, dengan price to book value (PBV) sebesar 3,3 kali. Saat sesi perdagangan pada hari Selasa, harga PGEO dibuka di angka Rp 1.255 dan menguat sebanyak 10 poin.
Alif juga menyoroti kinerja luar biasa PGEO pada kuartal III-2023 dengan pendapatan usaha meningkat dari USD 287,4 juta menjadi USD 308,9 juta year-on-year.
Menurut Alif, pertumbuhan pendapatan perusahaan diprediksi signifikan dengan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 11,5% selama periode 2022 hingga 2028.
Alasan lainnya yang mendukung prediksi kenaikan harga saham PGEO adalah kinerja operasional yang stabil dengan kapasitas rata-rata PGEO di atas 80%, melebihi rata-rata industri geothermal Amerika Serikat yang 69%.
Alif juga menyoroti rencana ekspansi PGEO di dalam negeri dengan target penambahan kapasitas sebesar 340 MW dalam dua tahun mendatang. Selain itu, kolaborasi dengan Chevron untuk proyek Way Ratai dinilai sebagai proyek strategis yang berdampak besar bagi pertumbuhan panas bumi di Indonesia.
Selain itu, ekspansi ke luar negeri, terutama di Kenya, menunjukkan komitmen PGEO terhadap diversifikasi geografis, menurut laporan MNC Sekuritas.
MNC Sekuritas juga menilai profil keuangan PGEO yang kuat dengan interest coverage ratio (ICR) rata-rata selama lima tahun terakhir mencapai 10,6 kali lipat, atau 243% lebih tinggi daripada rata-rata industri sejenis yang hanya 3,1 kali lipat. Alif menyatakan bahwa angka tersebut menunjukkan kemampuan PGEO dalam membayar bunga pinjaman dengan baik, menandakan manajemen keuangan yang baik.
Alif menambahkan, “Indonesia berada di posisi terdepan dalam kapasitas panas bumi global, menunjukkan potensi pertumbuhan signifikan untuk industri ini di masa depan. Dukungan pemerintah terhadap energi terbarukan dan kebijakan pembangunan infrastruktur EBT dapat memberikan dorongan signifikan kepada perusahaan seperti PGEO.”