Cirebon – Sejumlah pimpinan pondok pesantren di Kota Cirebon dan Kabupaten Indramayu meminta agar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tetap melaksanakan pembangunan rumah susun sewa (Rusunawa) untuk para santri di tahun 2019 ini. Adanya Rusunawa untuk tempat tinggal para santri yang menuntut ilmu agama diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di pondok pesantren.
Pimpinan Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon KH. M. Musthofa Aqiel Siroj mengatakan, pembangunan Rusunawa untuk santri di pondok pesantren masih sangat dibutuhkan. Sebab, selama ini banyak santri tinggal di asrama yang kondisinya seadanya.
“Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden Bapak Joko Widodo yang sangat memperhatikan kepesantrenan baik itu pembangunan fisik maupun keilmuan,” ujarnya di Ponpes KHAS Kempek, Cirebon beberapa waktu lalu.
Menurutnya, adanya bantuan Rusunawa yang cukup “mewah” untuk para santri tentunya akan memacu semangat para santri untuk lebih giat dalam belajar. Sebab, selama ini para santri tinggal di asrama yang seadanya. Untuk kamar tidurp un mereka terkadang harus tidur secara berdesak-desakan dan kurang layak huni.
“Secara keseluruhan fisik Rusunawa yang besar dan luas dan lengkap dengan tempat tidur dan lemari pakaian untuk para santri termasuk fasilitas yang cukup “mewah”. Dulu para santri tidak kenal dengan kemewahan dan hidup sederhana dan cukup. Tapi fasilitas ini tentunya sangat penting agar santri bisa belajar dan baru kali pesantren diperhatikan sehingga dapat bantuan berupa Rusunawa,” terangnya.
Lebih lanjut, dirinya menambahkan, Rusunawa yang ada bukan hanya nyaman tapi terlalu nyaman, bukan enak tapi terlalu enak. Bahkan ada istilah kalau kenyamanan atau terlalu nyaman bagaimana nantinya santri mau belajar. “Kami sedang menyusun agar pengelolaan Rusunawa ini nyaman untuk dihuni para santri tapi tetap mengutamakan kesederhanaan dalam lingkungan Ponpes,” katanya.
Dirinya menambahkan, bahwa pihak Ponpes KHAS Kempek sudah siap sekali jika Rusunawa tersebut akan diresmikan. Dirinya juga mengaku sudah bertemu dengan Presiden dan sudah menyampaikan bahwa pembangunan Rusunawa sudah selesai dan tinggal menunggu peresmiannya.
“Waktu itu beliau (Presiden-red) menjawab Inshaa Allah saya akan meresmikannya dibarengi dengan acara di sekitarnya. Kami harap Rusunawa ini bisa segera diresmikan agar bisa segera dihuni para santri,” harapnya.
Hal senada juga disampaikan, Pengasuh Pondok Persantren Al Amin Indramayu KH Syathori. Pihak Ponpes menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada pemerintah Presiden Jokowi dan Kementerian PUPR yang telah peduli kepada pondok pesantren dan membangun satu tower Rusunawa untuk para santri Ponpes tersebut.
Pondok Pesantren Al Amin Indramayu, katanya, sudah berdiri sejak tahun 2001 dan efektif berjalan sejak 2003 sehingga sekarang usianya sudah 15 tahun. Meskipun demikian, masih banyak para santri yang belum bisa mondok akibat keterbatasan ruang pondokan untuk para santrinya.
“Kami mengucapkan terimakasih atas fasilitas yang diberikan pemerintah karena sangat peduli kepada pondok pesantren dan telah memberikan fasilitas pemondokan untuk para santri dalam bentuk Bangunan Rusunawa. Kami juga berharap agar program perumahan khususnya Rusunawa untuk para santri bisa terus dilanjutkan dan sukses dalam pelaksanaannya.
Ponpes Al Amin yang terletak di Desa Wirakanan, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu sejak dulu sudah menerima santri dan mahasiswa STIKP sekitar 700 orang. Meskipun demikian, baru sekitar 150 orang santri saja yang bermukim karena keterbatasan fasilitas yang ada. “Kami masih mempunyai lahan sekitar dua hektar dan masih banyak yang belum terbangun. Mudah-mudahan pemerintah bisa memberikan bantuan Rusunawa untuk kami lagi,” harapnya.