Bandung (21/9) – Dalam rangka peningkatan kualitas penyelenggaraan pengembangan kompetensi SDM Kementerian PUPR, serta pemutahiran sistem informasi pendukungnya, maka Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM PUPR) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Pemutahiran Data Katalog Kompetensi dalam rangka penyusunan e-HRD di Bandung, Jumat (20/9) yang dihadiri oleh pejabat administrator/pengawas Pusat Penilaian Kompetensi dan Pemantauan Kinerja, Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Sumber Daya Air dan Konstruksi, Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Pusdiklat Manajemen dan Pengembangan Jabatan Fungsional, dan Balai Penilaian Kompetensi.
Berawal dari hasil tes kompetensi melalui penyelenggaraan assessment terhadap pegawai PUPR, maka akan dihasilkan gap kompetensi. Dari gap kompetensi ini akan diolah menjadi pengembangan kompetensi. Untuk melihat pengembangan kompetensi yang dibutuhkan, maka diperlukan katalog kompetensi yang dibuat oleh masing-masing Pusdiklat berdasarkan kamus dan standar kompetensi. Data Katalog Kompetensi ini lah yang nantinya akan digunakan dalam mengembangkan aplikasi e-HRD.
Saat ini baru katalog kompetensi Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah yang sudah dikatakan lengkap. Untuk itu pada kegiatan ini, Pusdiklat-Pusdiklat secara bersama dapat menyusun dan memutahirkan katalog kompetensi masing-masing.
Kepala Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Thomas Setiabudi Aden, saat berdiskusi mengatakan bahwa tidak mudah menyusun katalog kompetensi. Proses modul, khususnya yang disusun di Pusat 3, diantaranya berupa silabus, rancang bangun pelatihan sampai dengan modul dan lain sebagainya pada dasarnya adalah berdasarkan standar kompetensi atau competency base. Modul ini juga merupakan gabungan dari competency base dan dan content base, atau berdasarkan isi yang merupakan permintaan dari Unit Organisasi terkait.
Kepala Bagian Data dan Informasi, Sekretariat BPSDM PUPR, Lisniari Munthe, pada kesempatan ini mengatakan bahwa ada tiga hal yang disepakati pada acara FGD ini, Pertama, usulan penetapan terhadap katalog kompetensi yang disusun Pusdiklat; ke dua, masukan terhadap penyusunan bisnis proses integrasi sistem pengembangan kompetensi; dan ke tiga, baseline penginputan data kompetensi dari aplikasi e-Kompetensi.
Dengan demikian, harapan kedepan melalui integrasi hasil kompetensi dengan pengembangan kompetensi ini akan bermanfaat dalam pengembangan SDM secara lebih luas dan dapat mengembangkan aplikasi e-HRD.
UPH, Huawei, BNI Syariah, BPSDM PUPR, Lion Air Group, BPJS Kesehatan, Kemenpar RI, Inspirational Video, Motivational Video