Pandemi covid-19 masih berlangsung dan jumlah pasien terkonfirmasi positif covid-19 masih tinggi. Tentu kita berharap setelah vaksinasi berjalan, pandemi ini bisa segera berakhir. Namun, kita masih harus menunggu setelah suntikan kedua agar masyarakat memiliki antibodi yang memadai agar dapat melawan virus ini.
Saat vaksinasi nasional sedang dimulai jangan berputus asa apalagi menjadi apatis walau belum ada kepastian kapan pandemi berakhir. Justru harus menjadi alarm agar kita lebih ketat mematuhi protokol kesehatan saat berada di ruang publik, melaksanakan panduan pencegahan covid-19 dari pemerintah, dan membersihkan diri dan peralatan yang kita bawa saat kembali ke rumah setelah bepergian. Demikian juga dengan upaya pelacakan kontak perlu dilakukan secara aktif guna memutus rantai penularan.
Bagi mereka yang terkonfirmasi positif covid-19 dari hasil tes maka pasien harus segera melakukan prosedur penanganan covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah agar segera mendapatkan perawatan baik di rumah sakit atau isolasi mandiri (isoman) sesuai petunjuk dokter. Bagi pasien bergejala dengan dengan hasil SWAB test positif, biasanya akan mendapatkan perawatan di ruang isolasi covid-19.
Namun, jika tidak mengalami gejala, tetapi terindikasi atau terkonfirmasi positif maka biasanya dokter akan mempertimbangkan apakah pasien tetap perlu dirawat di rumah sakit atau dapat melakukan isoman di rumah. Kebijakan isoman karena terbatasnya kapasitas rumah sakit sehingga pasien yang tidak bergejala atau bergejala ringan dapat melakukan perawatan di rumah.
Kondisi keterbatasan rumah sakit ini telah diantisipasi Sequis sejak April 2020 untuk tetap memberikan manfaat penggantian biaya bagi nasabahnya yang terinfeksi covid-19 dan isoman. Adapun biaya yang ditanggung meliputi biaya tes PCR SWAB, konsultasi dokter, obat-obatan dan vitamin serta isoman di tempat umum selain rumah sakit yang memenuhi kriteria, misalnya gelanggang olahraga atau hotel yang secara formal bekerja sama dengan pemerintah. Guna mendapatkan manfaat isoman dari Sequis maka nasabah perlu melakukan tes PCR SWAB dahulu.
Head of Health Claim Department Sequis dr A.P Hendratno mengatakan penggantian atas seluruh biaya akan diberikan bila hasil tes PCR SWAB terbukti positif. Pasien perlu menyertakan Surat Keterangan Dokter yang menjelaskan gejala dan hasil pemeriksaan fisik serta Surat Rujukan Dokter agar pasien melakukan isolasi dan perkiraan lama isolasi yang dibutuhkan.
Tertanggung harus melakukan isolasi mandiri selama 14 (empat belas) hari kalender sejak didiagnosis positif covid-19, dan/atau tanggal pertama kali pemeriksaan PCR Swab Test positif. Jika waktu isolasi melebihi instruksi/perkiraan dokter maka harus memberikan surat pengantar tambahan dari dokter yang menjelaskan alasan diperlukan perpanjangan waktu isolasi.
Jumlah dan ketentuan biaya yang ditanggung oleh Sequis selama isolasi mandiri tentunya mengacu pada ketentuan polis dan jumlahnya akan mengurangi limit tahunan dari polis serta limit seumur hidup (bila ada).
“Dengan adanya fasilitas manfaat isoman maka nasabah Sequis dapat merasa tenang untuk menjalankan perawatan medis saat terkonfirmasi positif covid-19. Hal ini tentunya dapat membantu proses penyembuhan karena pasien dapat berfokus pada proses kesembuhannya bukan pada biaya pengobatannya. Kami telah mensosialisasikan soal biaya isoman yang ditanggung oleh Sequis pada nasabah kami melalui berbagai kanal komunikasi agar nasabah dapat mengetahui prosedurnya sebelum menjalankan perawatan sebab biaya atas isolasi mandiri tanpa ada surat keterangan dokter tidak dapat ditanggung oleh perusahaan asuransi”, sebut dr. Hendra.
Pembayaran Klaim Kesehatan dari Sequis untuk Kasus Covid-19
Sequis berkomitmen melakukan pembayaran klaim bagi nasabah yang memenuhi ketentuan polis. Total pembayaran klaim kesehatan atas kasus covid-19 yang telah dibayarkan Sequis sepanjang tahun 2020 untuk 1.138 kasus sebesar Rp27,38 miliar atau sekitar 11% dari Total Klaim Kesehatan senilai lebih dari Rp255 miliar.
Komitmen yang sama tetap dijalankan Sequis di tahun 2021 ini dengan melakukan pembayaran klaim kesehatan untuk kasus covid-19 senilai Rp13,63 miliar untuk periode Januari-Februari 2021. Dari nilai tersebut, klaim covid untuk isoman sebanyak sebesar Rp 3,076 miliar untuk 997 kasus. Produk yang paling banyak diklaim oleh nasabah adalah Sequis Q Health Platinum Plus (SQHPP) dan Sequis Q Infinite MedCare Rider (SQIMC).
Saat Isolasi Mandiri Harus Bagaimana?
Saat menjalankan isoman di rumah, berarti lingkaran kasus covid-19 juga semakin dekat dengan lingkungan kita. Untuk itu, pasien termasuk keluarganya yang tidak terkonfirmasi positif harus mengetahui dan melaksanakan prosedur isolasi mandiri yang benar yaitu dengan tidak sekamar dengan penderita dan menjalankan prosedur masker serumah.
Senior Manager Health Claim Sequis, Dr. Yosef Fransiscus mengatakan mereka yang tidak bergejala dan melakukan isoman disarankan untuk mengacu pada Centers for Disease Control and Prevention. Orang yang tinggal serumah dengan pasien juga harus melakukan screening dengan melakukan SWAB Test untuk mendeteksi potensi paparan covid-19.
“Walau hasil tes dinyatakan negatif, sebaiknya orang serumah tidak bepergian setidaknya 14 hari setelah kontak dekat terakhir dengan penderita atau 14 hari setelah penderita telah memenuhi kriteria dari dokter untuk mengakhiri isoman di rumah. Pasien dan orang serumah harus ekstra hati-hati dan ketat menerapkan protokol kesehatan. Saat melakukan isolasi di rumah, usahakan agar pasien jauh dari jangkauan orang lain, terutama lansia dan anak-anak termasuk juga hewan peliharaan” sebut dr. Yosef.
Pasien pun diminta tidak keluar rumah kecuali untuk keperluan pertolongan medis. “Demi meminimalkan pasien keluar ruangan isolasi sebaiknya pasien dan keluarga memiliki kontak perawatan medis darurat jika mengalami hal-hal yang mengganggu kenyamanan tubuh saat melakukan isoman dan menyiapkan oximeter, tabung oksigen, dan nebulizer untuk persiapan bila kesulitan bernapas.
Ada baiknya pasien dan keluarga mencatat riwayat kemajuan atau kemunduran kesehatannya sehingga memudahkan saat berkonsultasi dengan dokter. Pasien sebaiknya mendapat pertolongan medis jika mengalami gejala kesulitan bernapas, merasa nyeri terus-menerus di dada, tidak mampu untuk bangun, bibir atau wajah kebiruan, atau jika terjadi gejala baru” imbuh dr. Yosef.
Dr. Yosef juga menegaskan soal prosedur isoman agar pasien melakukannya dengan benar sesuai yang disarankan dokter yang merawat. “Ikuti saran yang diberikan dokter saat berkonsultasi dan tetap terapkan protokol kesehatan ketat agar virus tidak menyebar ke sekitar rumah.
Pasien harus rajin mencuci tangan dengan sabun dan air serta hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci. Selama melakukan isolasi mandiri, pasien harus mengonsumsi makanan bergizi serta mengonsumsi semua obat dan vitamin yang direkomendasikan oleh dokter. secara tertib dan teratur,” sebut dr. Yosef.
Soal kebersihan, dr. Yosef menyarankan agar pasien menggunakan peralatan dan perlengkapan terpisah dari anggota keluarga lain, misalnya menggunakan kamar mandi dan alat makan. Sediakan perlengkapan pribadi dan alat kebersihan pribadi dalam jumlah yang cukup, seperti tisu, handuk, botol minum, termos air panas, dan disinfektan.
Pasien dapat membersihkan sendiri barang yang ia pakai dan ruangan isolasinya, tetapi jika memerlukan bantuan orang lain maka gunakan masker, sarung tangan sekali pakai, lakukan disinfeksi terutama pada area yang mungkin terdapat cairan tubuh. Termasuk juga jika harus mencuci pakaian pasien, jangan campur dengan pakaian anggota keluarga lain, lebih baik menggunakan pakaian dalam disposable yang bisa dibuang dalam bungkusan plastik terikat, kenakan sarung tangan sekali pakai saat menangani cucian kotor jika perlu, dan berjemur di bawah sinar matahari sesering mungkin.
Bersihkan dan desinfeksi keranjang pakaian, cuci tangan, dan segera mandi. Sediakan juga tempat sampah di dekat pasien dan gunakan tempat sampah berlapis. Saat membersihkan sampah, gunakan sarung tangan sekali pakai dan cuci tangan setelahnya.
Mengakhiri penjelasan dari Sequis, dr. Hendra mengimbau masyarakat untuk memiliki asuransi kesehatan sebagai jaring pengaman finansial dan melakukan pembayaran premi tepat waktu agar sewaktu dibutuhkan maka manfaat polis dapat langsung digunakan. Sebab, pandemi covid-19 masih berlangsung dan telah ditetapkannya new normal. Sementara akibat yang ditimbulkan dapat berdampak pada kesehatan hingga finansial keluarga.