Palembang (19/08) – Untuk membangun ruas jalan baru maupun meningkatkan ruas-ruas jalan yang ada, dalam rangka menambah kapasitas jalan raya, memerlukan metoda efektif dalam perancangan maupun perencanaan agar diperoleh hasil yang terbaik dan ekonomis, tetapi memenuhi unsur keselamatan pengguna jalan dan tidak mengganggu ekosistem.
Karena itu dalam perencanaan jalan raya, bentuk geometris jalan harus ditentukan sedemikian rupa, sehingga jalan yang bersangkutan dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada lalu lintas sesuai fungsinya. Berdasarkan hal tersebut Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPSDM PUPR) mengadakan Pelatihan Perencanaan Geometrik Jalan.
Kepala BBPJN V Palembang, Saiful Anwar, dalam sambutan pembukaan pelatihan tersebut di Balai Diklat BPSDM PUPR Wilayah II Palembang, mengatakan salah satu penentu laik tidaknya fungsi jalan ditentukan oleh terpenuhi tidaknya unsur geometriknya. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menurut Saiful, meminta jalan nasional tidak kalah dengan jalan tol dari segi geometrik, karena Direktorat Jenderal Bina Marga sedang mengejar standar geometrik jalan sesuai dengan ketentuan Permen PU dan UU Jalan.
Selanjutnya Saiful memaparkan, perkembangan kapasitas maupun kuantitas kendaraan yang menghubungkan kota–kota antar-provinsi dan terbatasnya sumber dana untuk pembangunan jalan raya, serta belum optimalnya pengoperasian prasarana lalu lintas yang ada merupakan persoalan utama di Indonesia dan di banyak negara, terutama negara–negara yang sedang berkembang, padah jaringan jalan raya, memegang peranan yang sangat penting dalam sektor perhubungan, terutama untuk keseimbangan distribusi barang dan jasa. Keberadaan jalan raya sangat diperlukan untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi seiring dengan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi yang dapat menjangkau daerah–daerah di Indonesia.
Perencanaan geometrik jalan dalam hal ini harus diupayakan tidak hanya teknis semata, tetapi juga kepada pengelola infrastrukturnya, yakni Aparatur Sipil Negara (ASN). Karena itu perhatian terhadap infrastruktur akan diarahkan dari pengembangan SDM-nya. “Ketika kita sedang bekerja, kita harus lebih unggul dari penyedia jasa. Jangan sampai kita kalah dari konsultan, padahal standar jalan ada di kita, kerangka acuan kerja juga kita yang buat dan mereka yang mengikuti kita. Maka saya berharap peserta dapat mengikuti pelatihan ini sampai selesai, agar dapat menyerap ilmu yang akan diajarkan selama pelatihan”, ujar Saiful.
Pelatihan Perencanaan Geometrik Jalan yang diselenggarakan selama tujuh hari (19-26 Agustus) tersebut dihadiri oleh 26 peserta yang berasal dari Unit-Unit Organisai di bawah layanan kerja BPSDM Kementerian PUPR.
Huawei, BPSDM PUPR RI, Aston Priority Simatupang, Inspirational Video, Motivational Video