Oesilo, Timor Leste, 12 Desember 2018: Kemlu RI membuka pelatihan teknis hortikultura untuk petani Timor Leste pada tanggal 12 Desember 2018 di desa Oesilo, Oecussi Timor Leste. Pelatihan tersebut diikuti sekitar 25 petani Oesilo untuk meningkatkan kapasitas teknis penanaman sayuran dan hortikultura pada musim hujan melalui teknik GAP (Good Agriculture Practices). Hadir dalam pembukaan tersebut diantaranya Camat Distrik Oesilo, wakil KBRI Dili di Oecussi, wakil United Nations Development Program (UNDP) Indonesia, wakil UNDP Timor Leste dan lembaga swadaya masyarakat YMTM (Yayasan Mitra Tani Mandiri).
Pelatihan diberikan oleh UNDP Indonesia bekerjasama dengan lembaga YMTM untuk meningkatkan kapasitas penanaman jenis sayuran dan hortikultura di musim hujan yaitu tomat, terung, kacang buncis, kacang panjang, kangkung dan sawi. Materi pelatihan yang akan diberikan mencakup diantaranya pemilihan benih dan varietas sayur, persiapan penyemaian sayur, persiapan lahan, penanaman sayur, pemeliharaan tanaman sayur, dan pengendalian hama dan penyakit.
Kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari proyek kerjasama Indonesia dan Norwegia untuk membangun ekonomi lokal masyarakat di perbatasan, yaitu masyarakat desa Napan (Indonesia) dan masyarakat Oesilo (Timor Leste) untuk mendorong terciptanya basis kegiatan ekonomi lintas perbatasan untuk memperkokoh terbentuknya peacebuilding di wilayah perbatasan.
Kegiatan pelatihan teknik budidaya sayur dan hortikultura merupakan awal dimulainya proyek kerjasama Indonesia – Norwegia dalam “Partnership Initiative for Institutional Development of Indonesia’s South-South and Triangular Cooperation” (PIID-ISSTC) khususnya untuk output 2 yaitu Pembangunan Perdamaian melalui Pengembangan Ekonomi Lokal Lintas Perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
Kerjasama PIID-ISSTC memiliki 3 tujuan, yakni penguatan Institusi Kerjasama Selatan-Selatan (KSS) Indonesia, pembangunan Perdamaian melalui Pengembangan Ekonomi Lokal Lintas Perbatasan Indonesia dan Timor Leste, dan pemajuan Peran KSS dan Triangular Indonesia di Forum Global.
Pelatihan teknik budidaya sayur dan hortikultura serupa juga telah dilakukan seminggu sebelumnya di desa Napan, Nusa Tenggara Timur yang diikuti sekitar 25 petani setempat. Saat ini para petani Napan sedang mempersiapkan ladang pertanian untuk segera ditanam bibit tanaman sayuran. Direncanakan pelatihan-pelatihan berikutnya dengan materi yang berbeda akan dilaksanakan di Indonesia dan Timor Leste. Diantara pelatihan tersebut adalah pelatihan peningkatan kapasitas peternakan sapi, kemiri dan asam yang akan dilaksanakan mulai awal tahun 2019 yang akan diikuti bersama oleh petani Napan dan Oesilo.