MAKASSAR – 21 Desember 2023. Dalam mengawali Tahun Baru 2024, Batik Air mengumumkan peluncuran rute baru yang sangat dinanti, langsung dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar di Maros, Sulawesi Selatan (UPG) menuju Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali (DPS). Jadwal penerbangan perdana dijadwalkan pada 11 Januari 2024.
Manfaat bagi pebisnis, wisatawan, dan masyarakat:
Pembelian Tiket dengan Potongan Rp 50.000
Siapkan perjalanan Anda melalui aplikasi BookCabin dan nikmati potongan harga Rp 50.000 untuk setiap pembelian tiket. Aplikasi BookCabin memudahkan pebisnis dan wisatawan dalam memesan hotel dan melakukan check-in online untuk perjalanan yang lebih simpel dan nyaman.
Peningkatan Jangkauan Destinasi
Melalui Bali, Batik Air terhubung dengan lebih dari 20 destinasi termasuk Bima, Ende, Kupang, Labuan Bajo, Lombok, Maumere, Tambolaka, Waingapu, Balikpapan, Banjarmasin, Semarang, Solo, Surabaya, serta rute internasional ke Singapura, Kuala Lumpur, Bangkok, Perth, Sydney, Melbourne, Adelaide, dan Brisbane.
Melalui Makassar, Batik Air menghubungkan lebih dari 30 kota termasuk Ambon, Balikpapan, Biak, Gorontalo, Jakarta–Soekarno-Hatta, Jayapura, Kendari, Langgur, Luwuk, Mamuju, Manado, Manokwari, Merauke, Palu, Semarang, Sorong, Surabaya, Ternate, Timika, Yogyakarta, Batulicin, Bau-Bau, Bima, Kolaka, Maumere, Morowali, Palopo, Raha, dan Tana Toraja. Rute internasional mencakup Singapura, Kuala Lumpur, Jeddah, dan Madinah.
Pemangkasan Waktu Perjalanan
Dengan durasi tempuh hanya 1 jam 30 menit, perjalanan dari Makassar ke Bali menjadi lebih singkat, menutup jarak sekitar 608 km. Ini akan memungkinkan wisatawan, pebisnis, dan masyarakat mencapai tujuan dengan lebih efisien.
Waktu Keberangkatan Fleksibel
Batik Air menawarkan waktu keberangkatan yang fleksibel sesuai dengan kebutuhan perjalanan bisnis, wisata, keluarga, dan lainnya.
Program BBWI #DiIndonesiaAja
Pebisnis dan wisatawan memiliki akses yang lebih mudah untuk menjelajahi destinasi wisata di Indonesia tanpa harus transit melalui kota-kota besar lainnya. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah mendorong masyarakat Indonesia untuk berlibur di dalam negeri.
Potensi Dampak Ekonomi
Rute ini membuka peluang bagi pertumbuhan sektor pariwisata di daerah-daerah yang dilalui. Peningkatan jumlah wisatawan akan berkontribusi pada aktivitas ekonomi lokal, seperti sektor perhotelan, kuliner, dan kerajinan lokal.