Menteri Basuki Dorong Inovasi HATHI Dalam Lompatan Teknologi Pengelolaan Sumber Daya Air

Medan –  Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menginginkan agar para ahli yang tergabung dala Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) berinovasi mengembangkan lompatan teknologi dalam pengelolaan bidang Sumber Daya Air secara terpadu dalam era digital saat ini.

“Kita butuh lompatan-lompatan untuk mengejar ketertinggalan kita. Begitu juga dengan HATHI, dalam PIT ke-35 ini harus penuh dengan lompatan yang sejalan dengan perkembangan teknologi,” tuturnya saat membuka acara tahunan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) HATHI ke-35 yang berlangsung selama tiga hari 7-9 September 2018 di Auditorium Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Jumat malam (7/8/2018).

Menurut Menteri Basuki untuk mengejar ketertinggalan, tidak lagi bekerja hanya linier dengan langgam musik pop apalagi musik keroncong. Untuk mengejar ketertinggalan harus dengan langgam musik rock and roll.

“Siapa yang sangka pada Asian Games 2018 rangking Indonesia naik dari 17 menjadi ranking 4, dari sebelumnya hanya peroleh 4 medali emas menjadi 31 medali emas. Siapa yang menyangka Indonesia bisa menyediakan semua venue dalam waktu 1,5 tahun saja. Kemudian siapa yang menyangka bisa mengoperasikan jalan tol sepanjang 1.852 km pada tahun depan, dan membangun 49 bendungan baru, semua ini tentunya merupakan lompatan yang harus kita lakukan,” kata Menteri Basuki.

Kontribusi pemikiran dari HATHI juga sangat diperlukan dalam penyusunan Rancangan Undang Undang (RUU) Sumber Daya Air. Keterlibatan semua pihak dalam masa pembahasan RUU SDA sangat penting agar dihasilkan regulasi pengelolaan SDA terpadu yang lebih baik dari sebelumnya.

Pada Sabtu pagi, hari ke-2 penyelenggaraan PIT HATHI, Menteri Basuki dalam arahannya menyampaikan Indonesia dapat belajar dari negara lain salah satunya Korea Selatan (Korsel) dalam manajemen sumber daya air (SDA).

“Korea memiliki isu yang sama dengan Indonesia yakni quantity and quality of water. Dalam mengatasinya, Korea memiliki Smart Water Initiative. HATHI bisa merumuskan masalah terkait manajemen air bagi Indonesia yang bisa digunakan sebagai rujukan Kementerian PUPR,” jelasnya.

Acara kemudian dilanjutkan oleh keynote speech dari beberapa pembicara utama yakni Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi, Wakil Rektor IV Universitas Sumatera Utara Bustami Syam, Australian Water Partnership Marian J Neal, dan K-Water Convergence Institute Chow Wan Hee. Selain itu juga menampilkan narasumber Arie Setiadi Moerwanto tentang Integrasi Tanggul Laut dan Jalan Tol Dalam Pengendalian Banjir di Kawasan Timur Semarang.

PIT HATHI diselenggarakan dengan tujuan menjadi forum bagi anggota HATHI untuk bertukar pikiran, berbagi pengalaman, menuangkan ide, gagasan dan kemampuannya dalam bidang keairan untuk mengatasi dan menjawab tantangan berbagai persoalan keairan yang terjadi di tanah air demi kepentingan masyarakat bangsa dan negara.

Pada PIT HATHI ke-35 ini, sebanyak 167 makalah ilmiah dari para anggota HATHI dari berbagai latar belakang profesi seperti akademisi, konsultan, ahli hidraulik di pemerintahan akan dipresentasikan dan dibahas.

Adapun tema yang diambil pada PIT HATHI kali ini ialah Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) Terpadu Menghadapi Tantangan Perubahan Iklim Ekstrem dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Era Digital.  Tema tersebut dibagi menjadi tiga sub-tema meliputi perubahan iklim, percepatan pembangunan infrastruktur, dan pengelolaan daerah aliran sungai.

Pada acara tersebut juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) antara para rektor dari 16 PTN/PTS dengan HATHI mengenai sertifikasi akademik di bidang sumber daya air.

PTN/PTS tersebut adalah Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Brawijaya, Universitas Sumatera Utara, Institut Teknologi Medan, Universitas Gunadarma, Universitas Parahiyangan, Universitas Andalas, Universitas Jenderal Ahmad Yani, Universitas Harapan Medan, Universitas Trisakti, Universitas Jember, Institut Teknologi Bandung, Sekolah Tinggi Teknologi Sapta Taruna, Institut Teknologi Nasional Bandung, Universitas Bina Nusantara, Universitas Diponegoro,

Turut hadir pada acara tersebut, Rektor USU Runtung Sitepu, Itjen Kementerian PUPR Widianto, Kepala BPSDM Lolly Martina Martief, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai II Roy Panagom Pardede, dan Kepala Pusat Bendungan Ni Made Sumiarsih.

Related posts

Leave a Reply