Polhukam, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan Sekjen PBB Antonio Guterres dan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad akan melakukan kunjungan ke Palu, Sulawesi Tengah. Oleh karena itu akan ada pengaturan agar perjalanannya aman, lancar, serta menemukan sasaran dalam kunjungan tersebut.
“Saya melakukan satu rapat koordinasi karena saat Bali Forum inikan ada tamu VVIP yang akan berencana untuk mengunjungi daerah bencana di Palu, antara lain yang sudah berkehendak untuk ke sana itu dua tokoh, yang pertama Sekjen PBB Antonio Guterres dan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad berkenan untuk melihat,” ujar Menko Polhukam Wiranto usai memimpin Rakortas membahas Rencana Kunjungan Sekjen PBB dan PM Malaysia Dalam Rangka Meninjau Daerah Pasca Gempa dan Tsunami di Palu, Provinsi Sulteng di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (9/10/2018).
Menurut Menko Polhukam, tentunya pada saat tamu VVIP ini berkunjung ke Palu perlu diatur dengan sebaik-baiknya agar perjalanan itu aman, lancar dan menemukan satu sasaran dalam rangka kunjungan serta tidak sembarangan. Karena saat ini penerbangan di Palu sedang crowded mengingat banyak bantuan-bantuan yang datang. Selain itu, karena masih masa tanggap darurat sehingga banyak kegiatan di lapangan yang sangat sibuk, terutama kegiatan alat-alat berat yang terus menerus bekerja di lapangan.
“Di sela-sela itukan kita harus menerima tamu ini. Kalau tidak kita atur nanti akan crowded, makanya kita atur, di sana host-nya siapa, entry briefing-nya, penjelasannya itu yang singkat, padat, jelas, siapa yang memberikan, yang meng-guidance siapa, lalu sasaran-sasaran yang perlu ditinjau siapa, kan tidak terus kita bebaskan saja. Jadi rapat hari ini sudah menyelesaikan pengaturan itu,” kata Menko Polhukam Wiranto.
Menko Polhukam mengatakan, kunjungan tersebut akan dilaksanakan di sela-sela Bali Forum yang akan digelar pada tanggal 12 sampai 14 Oktober mendatang. “Sementara yang minta (datang ke Palu) itu baru dua tokoh ini, kalau ada lagi ya tidak apa-apa, namanya solidaritas, ingin melihat, ingin memberikan satu rasa keprihatinan ingin mengunjungi di sana,” kata Menko Polhukam Wiranto.
Sementara itu, Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto mengatakan pengamanan khusus sudah diatur oleh Kementerian Luar Negeri, VIP, dan paspampres. Dijelaskan bahwa untuk rute-rute tertentu yang akan didatangi dipastikan akan ada sterilisasi persiapan keamanan sehingga rencana kunjungan bisa berjalan lancar.
“Standar kok, hanya mungkin waktu saja yang harus kita persiapkan. Informasi cepat kita dapat karena memang kondisi lapangankan masih darurat semuanya, jalan juga patah-patah, supaya nanti lebih aman tamu kita sampai di lokasi yang mau dilihat,” kata Ari.