Makassar, 2 Maret 2019 – Menteri Kesehatan RI, Nila F. Moeloek, kunjungi pelatihan bagi Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Embarkasi Makassar di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar pada Sabtu (2/3).
Embarkasi Makassar merupakan pintu menuju tanah suci untuk Indonesia Bagian Timur. Sebanyak 104 orang TKHI embarkasi haji ini merupakan putra-putri daerah terbaik yang berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Indonesia menyumbang jemaah haji terbanyak di dunia. Sekitar 67% jemaah haji Indonesia adalah jemaah dengan risiko tinggi (risti) dalam kesehatan. Ini menjadi perhatian khusus Kementerian Kesehatan.
Kita memiliki jemaah yang risti, ini menjadi perhatian bagi kita. Untuk itu, sebelum berangkat ke tanah suci perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan agar jemaah haji bisa optimal dalam melaksanakan ibadah haji, tutur Nila Moeloek.
Dalam Permenkes Nomor 15 Tahun 2016, ditekankan persyaratan istitaah dimana kesehatan menjadi syarat utama dalam menjalankan ibadah haji. Ibadah haji tidak hanya mampu secara finansial, akan tetapi mampu secara fisik, tambah Menkes.
Menkes juga mengimbau agar jemaah haji harus senantiasa menjaga kebugaran tubuhnya sambil menanti giliran untuk berangkat haji.
Bagi Menkes, TKHI adalah ujung tombak bagi kesehatan jemaah haji di Indonesia mulai dari proses keberangkatan, selama di tanah suci hingga kembali ke tanah air.
”Saya sangat mengapresiasi kinerja tim TKHI yang telah menorehkan prestasi yang baik seperti penghargaan dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi selama 2 tahun berturut-turut. Saya menaruh harapan besar pada TKHI tahun ini untuk bekerja yang lebih baik,” ujarnya.
Tugas kita adalah membimbing mereka, berkomunikasi dan mengingatkan mereka agar selalu melakukan pola hidup sehat untuk mengurangi risiko kesakitan saat ibadah haji, imbuhnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat di tanah suci seperti menghindari risiko heat stroke, mengingatkan jemaah agar selalu terhidrasi, menggunakan alas kaki di setiap saat serta menghindari bahaya MERS-CoV.
”Saya menitipkan kesehatan jemaah haji kita kepada tim TKHI. Saya berpesan agar tim TKHI juga tetap menjaga kesehatannya dan saling menguatkan kerjasamanya,” tandas Menkes.
Sementara di tempat terpisah, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Eka Jusup Singka, yang pada saat bersamaan hadir di Bapelkes Salaman pada acara pelatihan TKHI Embarkasi Solo (SOC) mengapresiasi dan merasa terharu atas kehadiran Menkes pada pelatihan tersebut, karena akan memicu semangat dan menambah daya juang para TKHI dalam bertugas. Kehadiran Menkes membuktikan bahwa Kementerian Kesehatan memiliki komitmen yang besar terhadap penyelenggaraan ibadah haji.