JAKARTA – Prestasi mahasiswa Indonesia di kancah internasional seperti tidak ada habisnya. Baru-baru ini, sebanyak tiga medali emas dan empat penghargaan lainnya berhasil diraih sekaligus oleh tim Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai wakil Tanah Air dalam ajang Kaohsiung International Invention Design Expo (KIIDE) di Kaohsiung, Taiwan.
Masing-masing tim hadir dengan inovasi yang berbeda. Digawangi oleh Yanasta Yudo Pratama, Nadhifah Khairunnisa Alfath, Ikhwan Alfath Nurul Fathony dan Nastiti Widya Ikhsani, tim pertama berhasil menciptakan ‘Jogja Siaga, Application for Relief in Emergency’. Inovasi tersebut dibungkus dalam aplikasi basis Android yang bertujuan untuk mempercepat kerja tim penolong pertama pada kasus emergency.
Menyusul kesuksesan itu, tim kedua hadir dengan karya yang tak kalah canggih, yaitu ‘UNISI Doll as a Tool Overcoming Adherence in Tuberculosis Treatment’. Unik, karya mereka dikemas dalam bentuk boneka yang terintegrasi dengan sistem Android untuk mengingatkan penggunanya minum obat.
Inovasi ini dinilai sangat membantu, sebab pasien tuberkulosis diwajibkan meminum obat secara rutin dalam jangka waktu 6 bulan untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Jika pasien lalai melakukan kewajiban ini, pengobatan harus diulang dari awal.
Ajang yang diinisiasi oleh World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA) dan Taiwan Invention Products Promotion Association (TIPPA) ini melibatkan sekira 20 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan dengan persaingan melebihi 500 penemuan terbarukan.
Salah satu anggota tim, Yunasta Yudo Pratama mengungkapkan kebanggaannya bisa menang dengan sederet penghargaan di ajang bergengsi ini. Ia berharap, inovasi yang telah diakui dunia bisa mendapat hak paten di dalam negeri agar bermanfaat di masyarakat.
“Harapannya Universitas Islam Indonesia dapat memberikan dukungan atau support untuk pembuatan hak paten terhadap karya yang sudah kami buat,” ujarnya seperti dilansir dari laman UII< Senin (1/1/2018).