Toraja Utara – Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja (kunker) spesifik meninjau sejumlah infrastruktur pendukung daerah wisata di Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan (18/10). Rombongan kunker dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo beserta 9 anggota DPR RI Komisi V lainnya. Turut mendampingi kunker tersebut ialah Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA Kementerian PUPR, Agung Djuartono, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan-Jeneberang, Tengku Iskandar, dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XIII Miftahul Munir.
Tiba di Kota Toraja Utara, rombongan Komisi V DPR RI bertolak ke Kawasan Pariwisata Ke’te Kesu dimana lokasi tersebut termasuk kedalam salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Dalam kunker tersebut Bupati Toraja Utara Kalatiku Paembonan menyampaikan beberapa program yang diusulkan dalam mendukung kabupaten Toraja Utara sebagai kawasan strategis pariwisata nasional yaitu Jalan Akses Lingkar Dalam dan Lingkar Luar menuju kawasan pariwisata, Peningkatan Status Jalan Provinsi menjadi Jalan Nasional, dan pembangunan Waduk.
Kalatiku Paembonan juga menyampaikan bahwa diperlukan Jalan Akses Lingkar Dalam sepanjang 106,7 Kilometer yang melintasi 12 kecamatan serta membutuhkan dukungan dari Komisi V DPR RI dan Pemerintah Pusat selaku Legislatif dan Eksekutif. Jalur tersebut rencananya akan meningkatkan aksesibilitas untuk menopang perekonomian, khususnya pariwisata, dan layanan umum antar wilayah disekitar kawasan starategis pariwisata nasional.
Terkait usulan yang disampaikan oleh Bupati Toraja Utara, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menyatakan akan mendukung dan akan memperjuangkan aspirasi Pemkab Toraja Utara. “Jika ada permasalahan-permasalahan kita akan bantu mencari jalan keluar bersama-sama dengan mitra kerja terkait,” ujar Anton.
Menurut Kepala BBPJN XIII, Miftahul Munir mengatakan, perlunya peran Pemerintah Kabupaten Toraja Utara untuk melakukan diskresi atau studi sistem jaringan jalan tersebut agar bisa memenuhi persyaratan ke dalam konektivitas jalan Nasional.
“Kewenangan kami BBPJN XIII adalah pelaksana teknis dari program yang telah ditentukan dari pemerintah pusat, jika program tersebut sudah masuk maka kami siap melaksanakannya”, Ujar Miftah.
Sementara itu, terkait Ketahanan Air di Kabupaten Toraja Utara, Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA Kementerian PUPR, Agung Djuartono mengatakan, target ketersediaan air Nasional saat ini 50 liter per kapita, sedangkan yang telah kita capai saat ini sebesar 35 liter per kapita. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka rekomendasi yang tepat adalah dengan menyiapkan kantong-kantong air dari embung guna meningkatkan dan mendukung ketersediaan air khususnya pada kawasan pariwisata di Kabupaten Toraja Utara dan sulawesi selatan pada umumnya.
Selanjutnya, Kepala BBWS Pompengan-Jeneberang, Tengku Iskandar mengatakan, dahulu sudah ada kajian studi mengenai keadaan geologi dan topografi di sekitar kabupaten Toraja Utara, dengan acuan tersebut maka langkah ideal adalah membuat embung-embung, dimana tujuan dan manfaatnya butuh koordinasi Pemerintah Kabupaten untuk lebih cermat dalam bertindak, selain itu juga diperhatikan ketersediaan lahan yang umumnya menjadi tantangan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
“BBWS Pompengan-Jeneberang juga mendukung Kabupaten Toraja Utara lewat program P3TGAI Tahun Anggaran 2018 terdapat 11 lokasi yang dikelola dengan nilai 2,14 miliar rupiah. Program tersebut dapat memberikan manfaat yang besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat secara langsung”, ujar Iskandar.