Kunjungi Komunitas Belajar di Tawau, Mendikbud Berjanji Benahi Fasilitas Pendidikan

Tawau, Sabah, Kemendikbud — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy melakukan kunjungan ke beberapa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau Community Learning Center (CLC) di Tawau, Malaysia, Kamis (24/1/2019).

Kunjungan ini bertujuan memastikan pemenuhan hak mendapatkan pendidikan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) pada usia sekolah yang tinggal di luar wilayah Indonesia.

Read More

Pada kunjungan pertama, Mendikbud Muhadjir Effendy mendapati adanya minim fasilitas belajar mengajar di CLC Tunas Perwira. Sehingga, Mendikbud menjanjikan untuk merehabilitasi bangunan yang bermodalkan dari iuran orang tua siswa yang ingin anaknya bersekolah. “Saya senang bisa berkunjung ke sini, (CLC Tunas Perwira), akan tetapi ada yang perlu diperbaiki terutama sarana yang tak memadai itu, saya minta dibenahi. Saya minta dibangun sekolah baru satu atap dari TK, SD sampai SMP,” disampaikan Mendikbud di CLC Tunas Perwira, Tawau, Sabah, Malaysia, pada Kamis siang (24/01/2019).

 

Saat bersamaan, Kepala CLC Tunas Perwira, Thomas mengaku seperti mimpi disambar petir ketika Mendikbud, Muhadjir Effendy hadir mengunjungi CLC yang digagasnya. “Hari ini Tuhan telah dengar doa kita dengan kedatangan Pak Menteri akhirnya hari ini bisa memberikan semangat dan memberikan dukungan kepada CLC kita,” katanya.

Thomas menambahkan, mudah-mudahan dengan kedatangan Mendikbud, anak-anak yang dulu tak mengenal sejarah Indonesia bisa kembali ke tanah air untuk membangun negerinya. “Kami sepakat anak yang kerja di Sabah, anak indonesia harus kembali ke asal dan mengenal arti Indonesia,” tuturnya.

Pada agenda kunjungan kedua, Mendikbud mendapati terdapat kondisi yang jauh lebih baik di CLC Ladang Giram. Gedung CLC ini lebih memadai untuk kegiatan belajar mengajar karena mendapatkan bantuan langsung baik fasilitas bangunan dan pengajar dari Kemendikbud.

 

Tantangan CLC untuk siswa Indonesia di Malaysia

Pemenuhan pendidikan bagi anak-anak Indonesia di wilayah Sabah, Malaysia masih mengalami sejumlah hambatan. Pada tataran kebijakan, terdapat larangan bagi anak-anak pekerja asing untuk mengikuti kegiatan belajar di Sekolah Kebangsaan Malaysia. Akibatnya, sekolah-sekolah swasta menjadi alternatif terakhir dengan biaya pendidikan yang semakin tidak terjangkau bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang hendak menyekolahkan anak-anaknya.

Untuk itu, pendirian CLC di ladang-ladang kelapa sawit ini merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk memaksimalkan pelayanan pendidikan di Tawau, Sabah, Malaysia. Mengingat sebagian besar TKI di Tawau bekerja sebagai petani di ladang kelapa sawit maupun ladang coklat yang tidak memiliki surat izin tinggal resmi sehingga hak untuk mendapatkan pendidikan bagi anak-anak TKI tidak terpenuhi.

 

Minimnya nilai pendidikan di kalangan para TKI perkebunan Malaysia pun menjadi faktor pemicu hambatan pemenuhan pendidikan bagi anak-anak WNI yang berusia sekolah. Sebagai orang tua, para TKI memilih untuk membawa anak mereka ke ladang untuk membantu bekerja dibandingkan harus mengenyam pendidikan.

Tak lupa, Mendikbud pun turut mengajak para TKI yang juga sebagai orang tua untuk mengirimkan anaknya ke sekolah. “Semua anak Indonesia di sini punya hak pendidikan yang sama. Saya mohon kalau ada anak usia sekolah belum mau masuk pendidikan, saya mohon untuk diimbau agar ikut belajar. Kita punya tanggung jawab memberikan pendidikan yang layak dan ini tanggung jawab kita semua. Tentunya tidak bisa Pemerintah saja, dukungan orang tua dan pemimpin perusahaan untuk mengurus fasilitas pendidikan,” tegas Mendikbud.

 

Mendikbud juga berjanji kepada kepala sekolah, guru dan orang tua akan menyampaikan semua keluhan yang ia peroleh kepada Presiden Joko Widodo. “Semua akan saya laporkan ke beliau,” ucapnya.

Sementara  itu, Kepala Perwakilan RI Tawau, Sulistijo Djati Ismojo mengaku sangat terharu dengan kedatangan Mendikbud mengingat ini adalah kali pertama pejabat tinggi negara setingkat Menteri melakukan kunjungan ke Tawau. “Ini kebanggaan kami semua, karena ini kunjungan Menteri pertama kali di kota Tawau ini, khususnya di CLC Tunas Perwira,” ungkap Djati.

Related posts

Leave a Reply