Madura – Komisi V DPR RI yang dipimpin oleh Gatot Sudjito selaku Ketua Rombongan tinjau pembangunan infrastruktur di wilayah Surabaya-Madura (SURAMADU), Provinsi Jawa Timur. Kunjungan diawali dengan meninjau Kantor Badan Pelaksana Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (Bapel BPWS) selaku badan yang berperan penting dalam pembangunan tersebut.
Bapel BPWS berada dibawah naungan Kementerian PUPR dan memiliki visi untuk mendorong percepatan pengembangan sosial ekonomi dan tata ruang wilayah-wilayah tertinggal yang ada di Pulau Madura. Sekretaris Bapel BPWS, Sidik Wiyoto mengatakan bahwa berdasarkan Perpres No. 23 Tahun 2009 kini BPWS lebih fokus pada pengembangan di wilayah Madura saja, yang wilayah pelaksanaannya terbagi menjadi 3, yaitu Kawasan Kaki Jembatan (KKJ) Sisi Surabaya (600 Ha), KKJ Sisi Madura (600 Ha) dan Kawasan Khusus di Utara Pulau Madura.
“Pembangunan rest area di KKJ Sisi Madura baru dimulai dua tahun yang lalu dan dapat dikatakan cukup terlambat. Oleh karena itu, BPWS sangat membutuhkan dukungan di sektor kelembagaannya, karena sudah hampir 4 tahun tidak ada pejabat definitif yang menjabat sebagai Kepala BPWS”, ujar Sidik
Selain itu, Deputi Perencanaan BPWS, Agus Wahyudi juga melaporkan progres pelaksanaan infrastruktur tahun 2018 yang terdiri dari 4 kegiatan besar, yaitu pembangunan: 1) Kawasan Rest Area “Tanean Suramadu”; 2) SPAM Pendukung Kawasan Suramadu; 3) Jalan Pendekat Overpas II KKJ Sisi Madura sepanjang 1 KM; dan 4) Peningkatan Ruas Jalan Modung – Kedundung (Jalan Lintas Selatan Madura), Kab. Bangkalan. Untuk keseluruhan pelaksanaan kegiatan, beliau menjelaskan bahwa hingga November 2018 realisasi fisiknya sudah mencapai 84,10% sedangkan keuangannya sebesar 58,49% atau Rp 108,96 Miliar dari total pagu Rp 186,29 Miliar.
“Untuk progres keuangan, akan segera diselesaikan pembayaran pengadaan lahan dan jasa kontraktor, sehingga progresnya diperkirakan akan mencapai 93% di akhir bulan November atau awal bulan Desember,” jelas Agus.
Melalui pemaparannya juga disampaikan bahwa kawasan “Tanean Suramadu” yaitu Kawasan Rest Area Sisi Barat KKJ Sisi Madura, terdiri dari berbagai bangunan seperti Anjungan Madura, Gedung Promosi, Kios Souvenir & Foodcourt, Masjid dan Menara Air. Gedung promosi yang berjumlah 2 lantai akan berfungsi sebagai pusat informasi pengunjung terkait berbagai informasi wisata alam, kuliner dan lainnya.
“Saat ini telah diselesaikan pembangunan 108 kios souvenir dan F&B dari target 216 kios. Kami juga sedang fokus untuk merampungkan pembangunan Lansekap Rest Area Tanean Suramadu yang masih terkendala pelaksanaan pengadaan lahan, antara lain sengketa hak waris dan juga penertiban Pedagang Kaki Lima di sekitar Jalak Akses Suramadu,” tambah Agus.
Di tahun 2019, BPWS akan fokus pada 3 kegiatan prioritas yaitu: 1) Pengadaan Tanah pengembangan kawasan wisata pesisir KKJ Sisi Suramadu; 2) Pengembangan interior Anjungan Madura & Gedung Promosi; serta 3) Lanjutan pembangunan jalan pendekat menuju Overpass II. Sebagai upaya percepatan, ke depannya BPWS akan mengajukan pola pendanaan yang menggunakan sistem Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk kegiatan pengembangan kawasan lainnya.
“Kami berharap dengan anggaran Rp 193 Miliar di tahun 2019 yang akan datang, BPWS dapat melakukan percepatan pembangunan yang terintegrasi di wilayah Madura. Komisi V DPR RI akan terus mendukung BPWS terutama dalam hal penguatan kelembagaan yang akan disampaikan dalam rapat kerja bersama Kementetian PUPR,” ujar Gatot, Ketua Rombongan Komisi V DPR RI.