Lahir pada 30 Juli 1996, Fatin Shidqia Lubis adalah penyanyi muda top dan populer di kalangan pecinta musik pop Indonesia. Fatin – begitu sapaannya – memulai popularitasnya pada acara pencarian bakat di RCTI, di musim pertama pada 2012-2013.
Fatin menjadi peserta hijaber pertama yang memenangkan ajang pencarian bakat Indonesia, di usia 16 tahun saat itu. Sebagai hijaber pendatang baru di dunia hiburan, Fatin selalu yakin terhadap dirinya sendiri dan bersemangat melakukan yang terbaik untuk mengejar impiannya – meskipun seringkali orang lain meragukan kemampuannya
Salah satu kisah unik tentang Fatin adalah saat orang tuanya tidak mengetahui bahwa Fatin mengikuti audisi. Dengan kondisi demikian, dia bersikukuh untuk mengikuti audisi dengan hanya mengantongi ijin guru sekolahnya – untuk ijin tak hadir di sekolah dan mengenakan seragam sekolah ke tempat audisi. Bagi Fatin, hal tersebut adalah salah satu momen #Hijabisa tak terlupakan baginya – yang menunjukkan kemampuan dirinya untuk mengejar cita-cita di dunia musik. Semangat pantang menyerah membuat dirinya menjadi peserta berhijab pertama yang sukses mencapai tahap terakhir ajang pencarian bakat dan memenangkan peringkat pertama – ini adalah momen dimana dirinya berhasil menjawab keraguan orang-orang terhadap dirinya. Sejak saat itu, ia menjadi ikon role model bagi generasi muda Indonesia untuk dapat membuktikan bahwa kita bisa dengan melakukan yang terbaik.
Ayu Putri Sundari (Ayu) adalah penyanyi muda Indonesia yang berasal dari keluarga yang mendukung impiannya. Wanita muda berusia 19 tahun ini begitu terobsesi untuk menjadi seorang bintang sejak ia masih kecil. Keingintahuannya untuk memasuki industri musik tercermin dari usahanya yang tak pernah berhenti untuk mencoba beragam program pencarian bakat, bahkan sejak ia berusia 5 tahun; dari kontes ke kontes dan dari kota ke kota – sampai akhirnya terpilih menjadi finalis Indonesian Idol 2018 yang diselenggarakan oleh stasiun televisi swasta, RCTI.
Ayu, yang lahir pada April 1998, memilih menjadi hijaber sejak ia masih di sekolah menengah. Dia menciptakan branding sendiri melalui gaya hijab uniknya, dikombinasikan dengan topi snap back dan pakaian keren pada tren terbaru. Semangat nya yang berani untuk tampil beda, adalah salah satu kunci yang berhasil membuatnya menjadi karakter menonjol di industri musik yang mampu menjadi model peran hijabers lainnya.
Kerja keras dan usahanya yang mendalam telah membawanya menuju momen #Hijabisa yang mengubah hidup, ketika akhirnya ia mampu menjadi finalis 4 besar dalam pencarian bakat. Meskipun dia tidak memenangkan persaingan, dia yakin ini hanyalah awal dari segalanya, dan dia siap untuk mengesankan orang banyak dengan bakatnya, bahkan lebih.
Musik dangdut seringkali dikaitkan dengan gaya berpakaian dan gerakan menari yang berani. Sebagai perempuan muda berhijab yang berasal dari Aceh, Nabila menemukan passion dirinya di genre musik dangdut di umur yang sangat belia – dihiasi dengan cengkok khas Melayu.
Awalnya dirinya merasa tidak percaya diri untuk bisa berkarier didunia genre musik dangdut. Karena, umumnya dangdut bukanlah genre musik yang umum untuk dibawakan oleh hijaber, apalagi bagi Nabila sebagai gadis keturunan Aceh. Sampai pada akhirnya, Nabila terus berusaha dan mencoba genre ini dan menciptakan gaya khasnya sendiri dalam menyanyikan lagu dangdut. Hingga pada suatu waktu, ia memberanikan diri untuk mengikuti kompetisi Liga Dangdut Indonesia, meski awalnya sempat terbesit adanya keraguan pada dirinya saat menginjakkan kaki di Jakarta untuk audisi. Bahkan, saat itu ia sempat berpikir bahwa dengan menginjakkan kaki di area parkir stasiun TV Indosiar dan mengikuti tahap awal audisi saja sudah merupakan kebanggaan baginya.
Namun, upaya dan kerja kerasnya membuahkan hasil yang sangat manis dan tentunya membanggakan. Nabila berhasil menjadi top 5 finalist dalam ajang Liga Dangdut Indonesia kala itu. Selain menjadi top 5 finalist Liga Dangdut Indonesia, momen #Hijabisa a la gadis 17 tahun ini adalah ditandai dengan keberhasilannya menunjukkan diri bahwa berhijab dan berasal dari Aceh bukanlah sebuah halangan baginya untuk bisa sukses di dunia musik dangdut.